Merica atau pala sebagai salah satu komuditi eksport yang sangat menggiurkan, karena harganya yang bisa melambung tinggi mengikuti harga pasar dunia. Merica sebagai bumbu dasar banyak digunakan pada berbagai jenis masakan di seluruh dunia. Karena rasa dan aroma merica yang khas, kita mudah mengenali jenis merica ini. Harga yang menggiurkan dan pasokan yang terbatas inilah yang membuat para pedagang nakal tergiur untuk memalsukan merica.
Tadi pagi saya mau masak yang salah satu bumbunya menggunakan merica, biasanya saya memakai merica bubuk, tapi karena rasanya kurang mantap maka saya ingin memakai merica biji saja. Maka saya pun membeli merica bijian. Saya agak heran juga karena biasanya kalau membeli merica biji itu sekantung plastik kecil isi sedikit sekali harga 1000 rupiah, namun kali ini dengan harga 500 rupiah dapat biji merica lebih banyak, bahkan 2 kali lipat dari biasanya.
Maka saya pun curiga, biji merica saya cuci dan saya keringkan. Dan ternyata setelah saya amati dengan teliti dari bentuknya banyak yang bijiannya masih basah dan terkait satu sama lain. dan setelah saya gerus tidak ada bau mericanya, butirannya terbuat seperti dari tepung, atau semen putih.
Dalam satu kantung yang banyak itu ternyata hanya ada 2 butir saja merica yang asli, dan lainnya ternyata merica palsu semua.
Untuk itu saya himbau untuk ibu-ibu periksalah lebih dahulu bumbu-bumbu yang telah anda beli bila hendak menggunakannya. Karena siapa tahu pedagang nakal itu menggunakan bahan yang berbahaya untuk memalsukan merica dan lain sebagainya. Kasihan keluarga kita bila zat-zat yang berbahaya itu masuk ke dalam tubuh anggota keluarga tercinta.
Merica palsu ini bisa saja meliputi merica bubuk yang sudah dihaluskan, tetapi ada pula merica biji yang dipalsukan. Bahkan ada pula merica yang diputihkan dengan bayclin (cairan pemutih pakaian). Saya pernah membaca kalau bijian merica palsu ini bisa terbuat dari tepung kanji tapi bisa juga terbuat dari semen putih.
Kepada Dinas Perdagangan dan Pertanian yang terkait mohon untuk segera diusut tentang pemalsuan merica ini. Tampaknya merica palsu ini banyak beredar di pasar-pasar tradisional. Hal ini sangat merugikan kami rakyat jelata.
Kudus 25 Januari 2015.
Dinda Pertiwi