Setiap daerah mempunyai makanan khas sebagai kuliner andalan dengan citarasa, bentuk unik, menarik, padu padan bumbu, dan cara penyajian. Salah satunya adalah batagor yang berasal dari kota Bandung, terkenal dengan aneka masakan dan makanan yang enak, lezat dan bikin nagih. Selain itu ke Bandung selaian sebagai pusat belanja outfit bagus, berkualitas dan murah, bisa menikmati pemandangaan alam yang indah, sejuk. Spot-spot sudut kota yang terkonsep, tertata rapi, indah dan bersih, semakin meneguhkan sebutan "Paris van Java".
Bandung, sebelum pandemi Covid-19, setiap akhir pekan, dan musim liburan menjadi tujuan berlibur bagi warga Jabodetabek dan sekitarnya, sekedar refreshing dan "memanjakan lidah". Hampir semua makanan yang dijajakan di Bandung mempunyai citarasa yang enak, karena pilihan bahan yang berkualitas, fresh, ramuan bumbu pasa, tepat, yang dimasak oleh para profesional. Akibatnyaa jalan-jalan di Bandung selalu macet karena kendaraan luar kota yang untuk berbelanja dan menikmati kuliner.
Salah satu kuliner andalan khas Bandung adalah batagor. Awal mula batagor dipelopori oleh seorang pemuda Muhammad Iksan pada tahun 1970 an, yang jualan bakso dan tahu keliling di Jalan Kopo. Ia berinovasi saat dagangannya kurang laku, sehingga bakso dan tahu itu digoreng dengan tepung tapioka yang dibagikan ke tetangga.
Diluar dugaan, sedekah ke tetangga itu membawa berkah karena enak, sehingga berlanjut untuk dijual. Adonan ditambah ikan tenggiri, digoreng, disiram bumbu kacang, kecap manis, peresan irisan jeruk nipis atau limau. Akhirnya masyarakat kota Bandung menyebut makanan itu batagor yang berarti bakso, tahu yang digoreng (https://www.kaskus.co.id).
Dalam perkembangannya batagor tidak hanya dijumpai di kota Bandung, tetapi di kota-kota di Jawa, dan digemari oleh semua lapisan dan usia. Makan batagor seporsi rasanya sudah kenyang karena kandungan karbohidrat, protein nabati dan hewani. Harga relatif terjangkaau, cita rasa enak dan membuat kenyang, menjadi pilihan menu para pelajar, mahasiswa, orang tua dan anak-anak. Tidak hanya disajikan di warung kaki lima tetapi dapat ditemui di cafe, restauran, dan hotel berbintang. Artinya batagor bukan lagi makanan rakyat biasa, tetapi sudah menjadi makanan berkelas.
Untuk dapat menikmati batagor dengan cita rasa seperti dari kota asal Bandung, tidak harus datang ke Bandung, cukup di Kota Yogyakarta. Walaupun diakui, di Yogyakarta sudah banyak batagor dijajakan, batagor ini mempunyai pembeda pada rasa ikan tenggiri yang lebih mantap, bentuk dan cara menggoreng. Di Warung Batagor Kang Bob, akan dapat menemukan batagor yang mengutamakan citarasa enak, lezat dan murah.
Menurut pemilik Warung Kang Bob yang bernama asli Frenky batagor ini memiliki ciri khas digoreng ketika masih fresh. Jadi tidak digoreng setengah matang dulu, saat ada pembeli baru dipanasi, sehingga aroma ikan tenggiri tetap menyengat saat masih dalam penggorengan.
Bentuk batagor khasnya segitiga, yang pinggirnya crispy dan kress, sedang Siomay bisa pesen di goreng. Bedanya dengan siomay lainnya dalam pare ada adonan rasa ikan. Penggunaan ikan tenggiri untuk batagor karena pak Frenky asli dari Kota Empek-empek Palembang, beristri orang Yogyakarta. Sedang nama "Bob", diambil dari nama anak pertama yang bernama Bobi. Batagor Kang Bob ini buka di utara Stadion Maguwoharjo, daerah Wedomartani, Ngemplak, Sleman, di utara ringrooad.
Masa pandemi dengan PPKM yang selalu diperpanjang tidak membuat pak Frenky putus asa, justru tetap semangat untuk menyediakan batagor dan siomay dengan aplikasi grab, gojek atau langsung datang ke lokasi jam 11.00 - 19.00 WIB. Harga per porsi standar sebesar Rp 15.000,00.
Bila dibawa pulang, kemasan dengan boks kardus cantik, bukan dibungkus dan ditalli karet. Kemasan ini batagor dan siomay menjadi prestige sebagai buah tangan untuk keluarga atau orang-orang tersayang. Warung Batagor Kang Bob juga menerima pesanan partai kecil maupun partai besar. Namun untuk partai besar, sebelumnya dapat telepon atau WA di 081319328834.
Jadi, untuk dapat menikmati batagor dan siomay di masa PPKM, tidak harus nunggu pandemi kapan berakhir. Semua sudah diantisipasi oleh pak Frenky, agar konsumen tetap dapat makan batagor dan siomay enak rasa ikan tenggiri, dimasa pandemi.