Lihat ke Halaman Asli

Sri Rumani

TERVERIFIKASI

Pustakawan

Bahasa Ngeblog Ternyata Lebih Susah

Diperbarui: 12 Oktober 2020   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi:www.pixabay.com

Dua bulan lalu istilah "anjay" tiba-tiba menjadi viral dan bahan perdebatan publik, ujungnya KPAI turun tangan agar masyarakat tidak menggunakan kosa kata tersebut. 

Setelah dicari dalam KBBI istilah "anjay" tidak ditemukan. Lantas apa yang salah dengan istilah itu, sampai ada yang melaporkan ke KPAI, walau akhirnya meminta maaf. Padahal yang mengucapkan tidak mempunyai tendensi apapun (tanpa maksud untuk membela), apalagi mengumpat. Istilah itu hanya untuk mengekpresikan rasa bahagia di kalangan anak muda yang sudah bersahabat, akrab.  

Dalam tulisan ini tidak akan membahas istilah "anjay", tetapi bahasa untuk ngeblog yang sering dikompetisikan. Para juara memang pantas mendapat apresiasi karena isi tulisan itu seperti bercerita dengan bahasa sehari-hari. 

Mengalir begitu saja dengan pilihan kata-kata yang tepat, tanpa basa-basi, natural. Dalam tulisan itu seperti ada dialog antara penulis dengan pembaca, bahasa mudah dipahami walau sejatinya membahas pengetahuan tingkat tinggi.

Istilah "ngeblog" mengadung makna aktivitas menulis artikel di layanan blogging, wordpress, typepad. Kegiatan ini seperti menulis buku harian, tentang kegiatan, pengalaman, kejadian, disekitar kita yang dibagikan secara online. 

Blog berisi ilmu pengetahuan, tetapi ditulis dengan bahasa yang mudah, singkat, padat, jelas, sehingga cepat dipahami pembaca. Karya fiksi (cerpen, puisi, gurindam), sering mampu membuat pembaca terhipnotis, baper, dan seperti kejadian di kehidupan nyata.    

Generasi milenial familiar dengan ngeblog, nampak jelas dalam karya ilmiah (skripsi) pada halaman ucapan terima kasih, dan persembahan menggunakan bahasa lisan yang dituliskan. 

Kesannya akrab, dekat, menceritakan perjalanan jalinan pertemanan, persahabatan, kebersamaan dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan. Namun halaman pengantar, pendahuluan, permasalahan, pembahasan, kesimpulan dan saran harus mengikuti aturan main tulisan karya ilmiah.

Disinilah para mahasiswa mulai tertatih mengatur logika berpikir untuk menulis karya ilmiah yang menjadi tugas akhir. Dosen pembimbing skripsi punya andil mengarahkan dan mendampingi mahasiswa menyusun karya ilmiah yang akan dipertahankan di depan tim penguji. 

Artinya dosen pembimbing skripsi berkewajiban meluangkan waktu dan berbagi ilmu agar mahasiswa dalam menyusun skripsi runtut, logis dan sistematis. Diakui, masih ada dosen yang sulit ditemui saat mahasiswa konsultasi. Bahkan tidak memberi solusi tetapi memarahi dan tidak peduli.

Mahasiswa semakin tertekan saat menulis skripsi, tesis, disertasi, untuk menyelesaikan perlu waktu lama. Padahal sudah lulus mata kuliah metodologi penelitian, dan di perpustakaan disediakan buku-buku referensi tentang metode menulis skripsi, tesis, disertasi lengkap plus contohnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline