Lihat ke Halaman Asli

Sri Rumani

TERVERIFIKASI

Pustakawan

Reduksi (Diskon) Tiket dan Revolusi Pelayanan PT KAI

Diperbarui: 22 Oktober 2018   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. bumn.go.id

Kereta api sebagai moda transportasi massal terus melakukan pembenahan secara besar-besaran sejak dipimpin oleh Direktur PT KAI Ignasius Jonan. Mulai kebersihan di kereta, hilangnya pedagang asongan, pengamen yang bikin berisik dan sangat menganggu, calo tiket yang pasang harga seenaknya, pencopet yang sigap mengambil barang, lorong yang dipakai untuk tidur. 

Semua tinggal kenangan, diganti dengan perjalanan yang nyaman, aman, tepat waktu, dan suasana stasiun yang bersih, rapi, lengkap, dan indah, pelayanan yang ramah, menyenangkan sampai reduksi harga tiket untuk lansia. Hal ini dilakukan mengingat persaingan antar moda angkutan laut, darat semakin ketat, supaya tidak ditinggalkan konsumen, PT KAI melakukan revolusi birokrasi, manajemen dan pelayanan.

Selain itu stasiun yang terus berbenah karena menyadari sebagai pintu gerbang suatu kota, patut diapresiasi, karena mewujudkan stasiun yang bersih, indah, nyaman, aman, enak, tidak seperti membalik tangang. Perlu pendekatan secara humanis, persuasif, tanpa menimbulkan gejolak, karena banyak kepentingan yang terlibat. 

Stasiun juga menjadi kegiatan ekonomi dengan hadirnya para pedagang makanan, minuman, oleh-oleh. Merelokasi, memindah, dan mengajak untuk menata barang dagangannya supaya menarik dipandang mata, harga yang wajar, pelayanan yang baik itu bukan perkara mudah. Sering tujuan yang baik diterima dengan tidak baik, padahal maksud penataan itu justru untuk meningkatkan pendapatannya.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk pembenahan PT KAI ini sebagai terobosan, inovasi dan kreatitas berdasarkan kepentingan konsumen. Beralihnya konsumen ke moda transportasi udara bukan tanpa alasan, karena tarifnya sama bahkan lebih murah, waktu tempuh lebih cepat dan pelayanan lebih baik. 

Ketiga alasan ini rupanya sangat disadari oleh manajemen PT KAI, sehingga meng"adopsi" (untuk hal yang baik) seperti yang dilakukan oleh awak kabin pesawat. Mengucapkan salam, memperkenalkan awak masinis dengan bahasa Indonesia dan Inggris, informasi jam keberangkatan, estimasi kedatangan, sampai stasiun mana, minta maaf bila ada keterlambatan dan ketidak nyamanan, dan ucapan terima kasih telah menggunakan jasa kereta api.

Kemudahan-kemudahan itu sudah dirasakan oleh konsumen, sejak dari pemesanan tiket secara online, jam keberangkatan, nama kereta, tarif, hari/tanggal. Print tiket, "boarding" masuk area tunggu dengan menunjukkan identitas. Diatas kereta sudah tidak perlu pengecekan tiket, artinya penumpang tinggal menikmati perjalanan tanpa ada gangguan petugas maupun pedagang asongan, dan pengamen. 

Kalau perjalanan malam disediakan selimut dan bantal kecil, cuma tidak semua orang bisa tidur dengan lampu yang sangat terang. Akibatnya tidak bisa tidur dengan nyaman, walau sudah ada AC sentral untuk kereta ekonomi sekalipun. Tambahan fasilitas yang lainnya setiap tempat duduk diberi colokan untuk mengecash baterai  handphone, ipad, dan laptop. 

Juga toilet yang semakin bersih dengan air mengalir yang mencukupi, membuat penumpang tetap nyaman mendapat kursi dekat toilet sekalipun, karena pintu masuk di hadapkan diantara sambungan gerbong.

Selain itu ada reduksi (diskon) tiket yang sudah berlaku sejak tanggal 1 Desember 2012, dengan menunjukkan identitas dan beli langsung di stasiun. Besarnya reduksi untuk anak-anak, anggota TNI/Polri, PNS atau pensiunan yang sudah berumur 60 tahun bervariasi. Anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), diskon 20 persen, anggora Veteran(LVRI) mendapat reduksi  50 persen,  anggota wartawan sebesar 20 persen.

Pegawai KAI, pensiunan pegawai KAI, anggota TNI/Polri, dan PNS yang bekerja di lingkungan TNI/Polri mendapat reduksi sebesar 50 persen. Anak balita tanpa tempat duduk reduksinya 90 persen, yang sebelumnya gratis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline