Mendengar istilah es krim, anak-anak kecil tanpa di komando langsung menunjukkan keceriaan, suka cita, dan penuh semangat untuk menyantapnya. Bahkan ketika sedang ngambek, menangis pun bila dibelikan es krim langsung menjadi berbinar dan melupakan kesedihannya. Es krim juga menjadi hadiah (reward) ketika anak berprestasi akademik disekolah, menuntaskan membaca kitab suci, dan menyelesaikan pekerjaan rumah.
Ibaratnya es krim menjadi daya rangsang untuk anak-anak agar melakukan hal-hal yang positif dan menyenangkan. "Tidak membelikan" es krim menjadi daya pamungkas para orang tua untuk memberikan ancaman dan hukuman (punishmen), ketika anaknya melakukan tindakan yang merugikan dirinya dan lingkungan sosialnya.
Es krim identik dengan selera anak remaja dari zaman "old" sampai zaman "now". Semua remaja sangat meyenangi es krim, bahkan sebagai lambang persahabatan, pertemanan sejati, ketika menikmati secara bersama-sama dalam segala kesempatan.
Hidangan berkelas dengan harga ramah uang saku para remaja menjadikan es krim yang baik untuk kesehatan karena kandungan kalori, cita rasa, dan cara menghidangkan sesuai dengan selera anak muda. Akibatnya bila ada orang dewasa yang merasakan sensasi es krim, disebut berjiwa muda, walau usia sudah lanjut.
Artinya walaupun pangsa pasar es krim itu untuk anak muda, namun realitanya semua umur dapat merasakan dan menikmati sensasi cita rasanya. Pas di lidah, lembut terasa susu dan kaya kalsium, protein, dan vitamin.
Dalam setiap perjamuan makan pada acara pernikahan, khitanan, syukuran, pertemuan keluarga yang digelar di halaman rumah, ruangan kantor, gedung megah, sebagai penutup selalu disediakan es krim. Walaupun sudah menikmati kudapan, makanan ringan dan berat, rasanya belum lengkap ketika es krim yang menjadi penutup hidangan itu belum ditemukan.
Biasanya para tamu tetap mencari lokasi meja yang menyediakan es krim, sebelum meninggalkan lokasi perjamuan. Ketemulah es krim yang dapat menggoyang lidah dengan sentuhan lembut es krim Campina tidak diragukan lagi.
Es krim Campina menjadi pilihan untuk hidangan penutup, selain sesuai selera para tamu, juga semakin menambah ceria, semarak acara pesta. Bukan saja untuk anak-anak, tetapi juga remaja bahkan orang dewasa yang biasanya sering menghindari es krim karena tidak tahan dingin, email gigi sensitif, dan menghindari manis gula.
Namun ketika melihat es krim Campina yang lembut, manisnya pas di lidah, maka tanpa pikir panjang mengambil satu mangkuk dan menikmatinya sambil mendengarkan iringan musik dari organ tunggal maupun irama merdu musik gamelan beserta pesindennya.
Walaupun dalam es krim Campina yang lembut, lezat, berbahan dasar susu dengan kalsium dan nutrisi tinggi, biasanya ketika makan ditambah buah segar, agar asupan gizi seimbang terpenuhi.
Pengalaman penulis di perjamuan hajatan pernikahan, justru es krim menjadi hidangan pembuka bersama buah segar. Alasannya metode terbalik ini untuk menghindari antrian panjang di meja es krim, karena para tamu masih menikmati menu meja lainnya.