Perkembangan industri nikel di Indonesia semakin pesat, khususnya di wilayah Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), seiring permintaan logam murni tinggi. Dalam kaitan ini, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) salah satu perusahaan pengolahan nikel yang terus berkembang. (https://gunbusternickelindustry.com/)
PT GNI diresmikan pada tahun 2021 oleh Presiden Joko Widodo bergerak dalam industri smelter yang sejalan dengan program hilirisasi. Di mana program hilirisasi ini dapat meningkatkan nilai jual produk nikel dan dapat memanfaatkan potensi lokal agar peluang usaha, lapangan kerja meningkat.
Dalam produksinya PT GNI bukan saja mengedepankan bisnis, tetapi bertanggung jawab penuh dalam segala aspek, seperti turut serta menjaga lingkungan.
Upaya PT GNI dalam Melestarikan Lingkungan
Berbagai bidang usaha yang memiliki pabrik dalam pengoperasiannya, umumnya menghasilkan limbah yang dapat berdampak ke beberapa aspek, salah satunya yang paling umum adalah lingkungan. Menanggapi hal ini, orientasi PT GNI tidak sebatas kemajuan usaha saja, sebagai perusahaan besar PT GNI bertanggung jawab penuh terhadap dampak negatif dari limbah.
Dalam proses peleburan nikel PT GNI menggunakan smelter yang keberadaannya sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).
Dalam UU tersebut, setiap perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan mineral dan batu bara di Indonesia wajib menggunakan smelter. Pasalnya smelter nikel dapat mengurangi emisi gas berbahaya dibandingkan bijih mentah.
Smelter merupakan sebuah tabung besar untuk pengolahan hasil tambang. Smelter ini memiliki peranan krusial dalam pengolahan nikel untuk menghasilkan standar bahan baku.
Upaya-upaya yang dilakukan PT GNI dalam melestarikan lingkungan sekitar smelter di antaranya:
1. Aktif memantau kualitas air limbah
Tidak bisa dipungkiri ketika pabrik beroperasi akan menghasilkan air limbah yang berdampak buruk pada lingkungan. Air limbah yang melimpah dari pabrik akan meresap ke dalam tanah, akibatnya sumur tercemar. Dengan demikian masyarakat sekitar akan mengalami krisis air bersih.
Begitu pun jika air limbah mengalir ke sungai atau laut, makhluk lain akan merasakan akibatnya, seperti ikan akan punah, tumbuhan laut mati. Hal ini akan berdampak juga pada masyarakat yang bergantung pada hasil laut.