Sejak Sukuk Negara Ritel (SR)021T3 dan T5 diluncurkan 23 Agustus 2024 lalu, saya tertarik mengikutinya. Terlebih setelah membaca artikel yang ditulis Kompasianer Efwe, sapaannya Pak Fery.
Saya yakin siapa pun akan termotivasi menyiapkan masa depan yang sejahtera. Dengan investasi kita berupaya mencapai tujuan tersebut. Akan tetapi terkadang khawatir akan resiko. Wajar jika ada perasaan waswas akan manfaatnya dan pembayaran akhir.
Saya ingin berbagi pengalaman berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) karena salah satu seri sudah jatuh tempo dan akan dialihkan ke SR021 T3 ini.
Sukuk Negara Ritel (SR)
Sukuk Negara Ritel (SR) merupakan produk investasi dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang memakai prinsip syariah. Investasi ini dijamin pemerintah, sehingga resikonya rendah dan tidak akan gagal bayar.
Untuk berinvestasi SR, kita bisa membeli Sukuk di 29 Mitra Distribusi (MD) yang telah ditunjuk pemerintah. MD yang paling akrab adalah Bank Umum dan Bank Umum Syariah. Misalnya BRI, BNI, BSI, BCA, BTN, Bank Mega, Bank CIMB Niaga dan masih banyak lagi.
Untuk pembelian SR021 kita harus melewati empat tahap dan bisa dilaksanakan secara online, di antaranya: registrasi atau pendaftaran, pemesanan, pembayaran lalu menunggu konfirmasi kepemilikan.
Seluruh proses dilakukan di Mitra Distribusi melalui sistem elektronik.
Sebelum membeli SR021, investor baru harus memiliki Single Investor Identification (SDI) untuk pembukaan rekening surat berharga. SDI ini diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Petugas bank atau MD akan membantu membuatkan SDI.
Setelah ada konfirmasi, setiap bulannya investor akan menikmati imbal hasil yang nilainya tetap. Kemenkeu menetapkan kupon SR021T3 sebesar 6,35%. Sementara SR021T5 atau jangka waktu 5 tahun kuponnya 6,45%.
Masyarakat yang berniat berinvestasi di SR021 tidak perlu khawatir gagal bayar. Saya berinvestasi SR mulai tahun 2022 seri 017 (SR017T3) dan seri 020 dengan tenor 3 tahun (SR020T3).
Pengalaman berinvestasi SBN Ritel
Saya mengenal investasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel sejak tahun 2022 dari petugas Bank Mandiri. Pada awalnya ragu karena tidak ada bukti fisik keikutsertaan.
Ternyata bukti keikutsertaan investasi SBN Ritel terlihat di Mobile Banking Livin untuk Bank Mandiri. Namun, jika sebagai investor kedua atau membeli SR dari investor pertama, kita tidak bisa memantaunya. Jika menghendaki bisa meminta portofolio ke MD yang nantinya akan dikirim lewat email atau pesan pribadi.