Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Ibu dari 1 putri, 1 putra

Museum Pemugaran Candi di Komplek Prambanan

Diperbarui: 8 Agustus 2024   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Pemugaran Candi yang ada di komplek Prambanan. Foto dokumen pribadi/Sri RD

Yogyakarta kaya akan tempat wisata sejarah salah satunya adalah Candi Prambanan. Terletak di pinggir Jalan Raya Solo Yogyakarta, tepatnya di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Candi Prambanan menjadi perhatian saya setiap ke Yogyakarta. 

Meski dekat, akhir Juni 2024 baru bisa berwisata ke tempat bersejarah tersebut. Itu pun bukan sengaja acara liburan, melainkan pameran seni rupa di museum Candi Prambanan. Undangan ini kami manfaatkan sekalian berlibur bersama anak-anak.  

Dari Madiun tidak terlalu jauh, setelah keluar tol Colomadu, ambil arah ke Kota Klaten. Tidak kurang dari 3 jam sudah sampai di area Candi Prambanan. 

Oleh karena memenuhi undangan, kami disarankan melalui pintu samping. Jadi tidak tahu berapa tiket masuk kawasan candi. Akan tetapi menurut beberapa sumber tiket masuk bagi wisatawan domestik Rp40.000, sementara wisatawan mancanegara Rp338.000 atau 25 USD.

Museum Pemugaran Candi. Foto dokpri


Wisata Candi Prambanan  

Candi Prambanan berdasarkan asal muasalnya sering disebut Candi Roro Jonggrang yang dibangun pada abad ke-9 dengan ketinggian sekitar 47 m. Objek wisata ini terletak di bagian timur Yogyakarta dekat dengan Kota Klaten.

Selain Candi Prambanan, di komplek ini ada pula Candi Sewu, Candi Limbung, Candi Bubrah, Museum Pemugaran Candi Sewu, Penangkaran Rusa Prambanan. Untuk berkeliling komplek Prambanan, wisatawan bisa jalan kaki arau sewa sepeda, motor, tayo, , otoped, ninebot segway.

Tempat wisata yang sering dilewati oleh para wisatawan di kawasan Prambanan adalah Museum Pemugaran Candi. Oleh karena letaknya yang jauh dari pintu masuk dan berada sebelah utara Candi Sewu, museum ini tidak tampak. 

Saya pun hampir melewatinya ketika seorang pendamping tayo (mobil terbuka) menurunkan kami di kawasan Candi Sewu. Saat itu penumpang mobil tayo hanya 4 orang. Dua orang adalah wisatawan mancanegara, dua lagi saya dan anak sulung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline