Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Ketika Saya Menerapkan Diet dengan Konsep Food Combining

Diperbarui: 8 Juli 2024   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terapkan konsep food combining.(Dokumentasi Pribadi)

Sebelum tahun 2013 pola makan saya acakadul, artinya apa-apa dimakan yang penting kenyang dan senang. Ketika salah seorang tetangga mengajak konsultasi ke ahli gizi dan makan sesuai saran ahli, saya menolaknya. 

Alasan saya menolak saat itu tidak punya cukup dana untuk konsultasi dan mengikuti saran ahli. Padahal belum tahu berapa biayanya. Pun saya berpikir tidak ada masalah dengan kesehatan. "Aman." Lagi pula anak-anak masih kecil, mereka lebih membutuhkan susu dan makanan sehat lainnya.

Lama-lama, saya merasa tidak nyaman dengan berat badan, apalagi banyak orang mengira hamil. Itu artinya lingkar perut saya melebihi 80 cm sehingga mirip orang hamil. 

Terapkan konsep food combining. (Dokumentasi Pribadi)

Food Combining

Tahun 2013 perekonomian keluarga membaik. Saya dan suami sering diundang acara di hotel bintang lima di Jakarta, Bandung, Solo, bahkan Eropa. Dari situ saya mengenal aneka sayuran, buah-buahan. 

Ketika acara di Eropa pihak pengundang dan hotel tidak menyediakan nasi, tetapi ada kentang goreng, bihun, mie kuning. Setiap pagi saya sarapan kentang, telur, sayuran mentah. Entah apa topingnya, saya anggap saja itu gado-gado. 

Makan siang, malam pun demikian, tidak ada nasi. Meski banyak makanan, saya lebih memilih makanan yang dikenal seperti telur diurak arik (begitu saya menyebutnya), ikan, bihun, roti, buah-buahan. Selama itu saya merasakan perut enteng. Pagi-pagi ketika buang air besar lancar tanpa mules yang melilit.

Pulang dari Wina saya menerapkan pola makan sehat. Diet? Bisa dikatakan begitu. Meski demikian, saya tidak konsultasi ke ahli dalam proses diet. Saya hanya mengatur karbohidrat yang dikonsumsi, memperbanyak makan buah dan sayuran. Takaran nasi setiap harinya adalah satu kepalan tangan sendiri yang dikonsumsi saat sarapan pukul 08.00-09.00 dan sore sekitar pukul 16.00-17.00

Pukul 10.00-14.00, perut tidak begitu kenyang, bisa makan buah, sayuran mentah atau sayuran dikukus/digodok. Tidak pernah ketinggalan setiap hari konsumsi kacang merah segar, edamame, jagung manis.

Terapkan konsep Food Combining. (Dokumentasi Pribadi)

Apa yang terjadi? Kurun waktu 6 bulan, lingkar perut saya berkurang 10 cm, akibatnya semua rok, celana harus dikecilkan. Akan tetapi .... saya merasakan hal lain, yakni kaki terasa sakit jika berjalan jauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline