"Ada tamu, Mah," bisik anak bungsu ketika pintu depan diketuk seseorang. Tak lama kemudian terdengar teriakan.
"Paket, paket."
Anak bungsu tersenyum malu, "Paket ternyata," ucapnya.
"Ya sudah, sana ke depan. Mamah lagi masak."
Dia pun berlari ke ruang tamu untuk menerima paket. Anak bungsu kalau dengar paket, riangnya bukan main, padahal tidak belanja online.
"Kanggo Mamah," ujarnya sesaat setelah menemui kurir di luar.
Gantian saya yang girang. Bagaimana tidak bahagia, lebaran saya tidak membeli hadiah untuk diri sendiri, ketika ada yang memberi paket lebaran terasa istimewa, walaupun saya bukan orang istimewa.
Membaca pengirimnya, saya tambah bahagia ternyata buku dari Pak Tjiptadinata Effendi. Siapa yang tak kenal Pak Tjip begitu saya menyapanya. Beliau sangat dermawan baik ilmu atau materi.
Pada momen lebaran Pak Tjip memberi hadiah bagi kompasianer yang mengirimkan alamatnya. Saya berpikir hadiah tersebut satu buku, ternyata dua buku. Antara gembira dan malu. Gembira dapat hadiah dua buku sekaligus langsung dari penulisnya, gratis pula. Malu karena saya tidak bisa membalas pemberian Pak Tjip. Hanya doa terbaik untuk Pak Tjip dan Bunda Ros.
The Power of Dream, Kekuatan Mimpi
Saya yakin buku karya Pak Tjip tentang kekuatan mimpi banyak mengubah banyak orang. Hal demikian karena apa yang dijabarkan Pak Tjip sebagai penulis sangat jelas dan memotivasi pembaca.