Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Pengalaman Melaksanakan Ibadah Haji Reguler

Diperbarui: 22 Juli 2023   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pribadi saat haji reguler, 27/06/2023

Pada artikel sebelumnya, setelah mantap memilih haji reguler, ternyata tidak termasuk jamaah yang berangkat tahun 2023. Hingga saya tidak aktif lagi mengikuti manasik haji di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) 

Namun, pada tanggal 15 Mei 2023 malam, ada pesan dari pengurus KBIHU di grup WhatApps. Pesan tersebut berisi agar nama-nama yang tercantum segera ke Kemenag untuk menandatangani pernyataan siap melunasi perjalanan ibadah haji dengan batas waktu hingga tanggal 19 Mei 2023.

Setelah melunasi dan menyelesaikan administrasi lainnya, belum ada kepastian kapan berangkat haji. Petugas di Kemenag hanya meminta bersabar. Jika tahun ini tidak berangkat, tahun 2024 pasti berangkat karena sudah melunasi.

Dengan keterangan menggantung seperti itu, saya pun santai. Tiba-tiba pada tanggal 27 Mei 2023, pukul 18.00 WIB ada pesan di grup KBIHU untuk mengambil koper di Kemenag malam itu juga.

"Bagi jemaah yang namanya tercantum di daftar dan siap berangkat tanggal 29 Mei, silakan ambil koper di Kemenag malam ini juga!"

Saya pun kaget karena hanya ada waktu satu hari untuk mempersiapkan segalanya. Sebenarnya tidak ada yang harus dibawa selain pakaian dan perlengkapan pribadi, karena semuanya sudah dijamin pemerintah. Namun, tetap saja membuat saya panik, belum pamitan pada keluarga, belum mengambil uang, belum membereskan pekerjaan rumah dan lain-lain.

Pengalaman Haji Reguler

Berangkat haji reguler dengan  pesawat Saudi Arabia, 30/05/2023. Foto dokpri

Dengan Bismillah, tawaran itu kami terima karena kesempatan tidak datang berulang. Saya pun pernah merasakan kegagalan berangkat haji. Kesempatan ini jangan sampai gagal lagi agar kewajiban sebagai umat Islam gugur.

Dengan waktu yang singkat, satu hari, semua pihak terkait bekerja lebih cepat. Puskesmas kecamatan menyiapkan kartu kuning sebagai syarat kesehatan jemaah. Pegawai Kemenag pun kerja lembur menerima koper besar dan mempersiapkan ID-card, undangan bagi keluarga jemaah cadangan yang berjumlah 45 orang.

Setelah pelepasan di Pendopo Kabupaten Madiun, seluruh jemaah kloter 15 yang berjumlah 450 jemaah menuju asrama haji Sukolilo, Surabaya. Setelah penyambutan, kami dipersilakan makan siang secara prasmanan. Lanjut dengan cek kesehatan, pembagian tiket pesawat, pemberian gelang identitas, paspor, visa, dan living cost.

Untuk nilai living cost atau biaya hidup selama di Arab Saudi mengalami penurunan, yakni senilai 750 real atau setara dengan hampir Rp3 juta, 50 persen lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline