Meski tidak ada cuti bersama untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Banyak masyarakat yang memanfaatkan libur anak untuk ke luar kota, terutama Malang.
Seperti yang saya pantau pada tanggal 25 Desember. Sepanjang jalan tol dari arah Malang menuju Surabaya, tampak padat merayap. Pun dengan curah hujan yang tinggi, banyak kendaraan mengurangi kecepatannya.
Kepadatan terurai setelah melewati Tol Waru. Konon menurut beberapa orang jalur ini hingga Malang volume kendaraan meningkat. Hal ini karena jalur masuknya semua kendaraan dari berbagai wilayah.
Di rest area KM 623 pun padat kendaraan. Saya hampir tidak mendapat parkir, karena penuhnya kendaraan. Kita harus sedikit bersabar dan jalan kaki agak jauh untuk ke tempat makan yang akan dituju.
Homestay Randuwana, Pasuruan Tempat Menginap Jurnalis Jatim Satu News
Saya pergi ke Pasuruan bukan untuk liburan bersama keluarga, melainkan memenuhi undangan Kompasianer Anis Hidayatie atau sering disapa Mbak Anis.
Mbak Anis adalah pendiri sekaligus pimpinan Redaksi Jatim Satu News, di mana saya berkontribusi mengirim berita daerah. Pertemuan di Randuwana pertama kali bagi para jurnalis yang berada dalam naungan Jatim Satu News.
Pertemuan itu selain ajang silaturahmi juga kesempatan belajar dari wartawan dan kompasianer Yon Bayu, saya memanggilnya Bang Yon, karena usianya tidak jauh berbeda dengan saya.
Tak kalah menarik dari pertemuan itu adalah proses bagaimana saya menuju Desa Wisata Randuwana, karena ini kali pertama ke daerah Pasuruan.
Jika mencari di google ada banyak informasi tentang Randuwana, tetapi homestay yang disiapkan Mbak Anis sungguh sulit. Tempat itu tidak terdeksi google maps.
Saya beberapa kali dikelabui si maps. Katanya belok kiri, ternyata sebelah kiri sawah, tak ada jalan untuk mobil. Kalau dituruti terperosoklah mobil semata wayang saya.