Banyak remaja yang terjerat utang online gara-gara tertarik janji manis pihak penyelenggara.
Bukan utang online saja, remaja yang meminjam uang ke temannya pun banyak.
Seperti yang diceritakan anak saya ketika ada temannya yang meminjam uang.
Anak cewek mendapat pesan pribadi dari teman SMA-nya dulu. Menurut anak saya, semasa SMA temannya ini tidak terlalu dekat, walaupun satu kelas. Saya sebut saja Linda.
Percakapannya kurang lebih seperti ini.
"La, kamu punya uang berapa, aku pinjem dulu!"
"Emang butuh berapa?"
"Seadanya di kamu wae."
Anak saya cerita dari percakapan terakhir aneh sekali. Masa seadanya. Kalau misalnya punya uang Rp500 ribu berarti pinjem ya segitu.
"Aku punya Rp200 ribu, belum dikirim mamah." Anak saya menirukan ucapan temannya di WhatApps.
Percakapan terhenti karena kami telah sampai di Suncity Mall. Lalu kami menuju optik tunggal. Sepanjang perjalanan kami terus ngobrol soal temannya itu.