Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Peran Psikolog untuk Menjaga Kesehatan Mental Remaja

Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Masa aku gila sampai mau dibawa ke psikolog segala sama mamahku," curhat Dimas suatu hari di kelas, seperti yang diceritakan anak saya.

Dimas nama samaran dari salah seorang teman anak saya yang sekarang sudah lulus SMA. 

Menurut anak saya, di kelas Dimas itu baik, peduli pada teman-temannya, bicaranya pun sopan. 

Walaupun baik, dia tidak bisa mengendalikan emosi, sehingga muncul masalah-masalah dan jarang masuk sekolah.

Tingkahnya itu membuat orang tua terutama ibunya prihatin, sehingga suatu hari ibunya mengajak Dimas ke psikolog agar bisa seperti remaja lainnya.

Akibat kurang komunikasi dengan orang tua, sekarang Dimas malah tidak karuan, entah apa yang terjadi dengan remaja satu ini

Ibunya tidak berhasil mengajak Dimas untuk konsultasi ke psikolog karena ada salah persepsi dari Dimas, kalau orang yang ke psikolog itu adalah seseorang yang sakit jiwa (gila).

Bisa dipahami perasaan ibunya Dimas, dia berharap putranya seperti anak remaja lain yang penurut, rajin pergi ke sekolah setiap hari.

Peran Psikolog untuk Menjaga Kesehatan Mental Remaja

Di sekolah ada namanya guru BP, guru bimbingan penyuluhan. Saya yakin guru tersebut belajar ilmu psikologi anak. 

Namun, keberadaan BP sering kali tidak dimanfaatkan siswa atau orang tua. Ketika ada kerusuhan, anak yang bertingkah, pengarahan jurusan kuliah, BP baru berperan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline