Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Madiun memiliki ragam budaya yang menarik dan unik, salah satunya adalah bersih desa.
Bersih desa merupakan tradisi turun temurun yang telah dilaksanakan sejak zaman nenek moyang. Ritualnya bisa didefinisikan sebagai wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya, baik itu kemerdekaan, kesejahteraan, kemakmuran. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Sidomulyo, Bapak Setiyo Margono.
Pelaksanaan ritual bersih desa setiap daerah memiliki waktu yang berbeda. Beberapa wilayah dilaksanakan menjelang bulan Muharam.
Untuk Desa Sidomulyo dilaksanakan pada hari Jumat legi, bulan Agustus. Jika pada bulan Agustus tidak terdapat Jumat legi, maka akan maju ke bulan September, seperti bersih desa tahun 2022. Jumat legi bertepatan dengan tanggal 2 September 2022.
Ritual bersih desa diawali dengan upacara adat di punden, di mana ratusan warga membawa sesajen yang disusun dalam tampah terbuat dari daun pisang dan dibawa ke punden.
Punden adalah makam tempat para pendiri desa, pejuang dimakamkan. Pak Gon selaku kepala desa mengatakan, upacara bersih desa di makam sebagai bentuk terima kasih kepada ingkang bahurekso (cikal bakal desa), yaitu Kyai Ageng Reksogati.
Kyai Ageng Reksogati ini adalah seorang tokoh ulama yang diutus kesultanan Demak sebagai penyebar agama Islam dan juga sebagai wakil sultan Demak di wilayah Purabaya. Pun sebagai pendiri Kabupaten Madiun.
Jika ada warga yang menghendaki kenduri di masjid atau di rumah tokoh masyarakat, dipersilakan, seperti Dusun Sidorejo dan dusun lainnya.
Desa Sidomulyo memiliki 4 dusun, yakni Dusun Sidomulyo, Dusun Sidorejo, Dusun Wadeng dan Dusun Singolobo.