Hallo, Bunda,
Sudahkah mengajarkan si kecil untuk hemat energi listrik? Jika belum, mulai dari sekarang yu!
Energi listrik sedang menjadi permasalahan di seluruh negara, karena bahan bakunya semakin menipis dan efek dari bahan baku itu sendiri.
Kita juga harus memberi tahu anak bagaimana energi listrik terjadi dan bagaimana akibatnya jika boros dalam penggunaan listrik.
Pengertian Energi Listrik yang Perlu Anak Tahu
Listrik tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari karena itu yang mempermudah semua aktivitas mayarakat.
Bahan baku energi listrik itu sendiri adalah batu bara, sebagaimana yang saya kutip dari Kompas, menurut Encyclopaedia Britannica (2015), batu bara termasuk ke dalam bahan bakar fosil selain dari BBM dan gas.
Bahan bakar fosil terbentuk dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu. Bangkai atau fosilnya terendap di bawah tanah dan membentuk lapisan-lapisan. Tekanan dan panas di bawah tanah mengubah bangkai itu menjadi minyak, biji batu bara, dan gas.
Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tak terbarukan (non-renewable energi), suatu waktu akan habis.
Untuk itu pemerintah banyak melakukan berbagai upaya, seperti menyiapkan energi alternatif, pajak karbon, dan imbauan pada masyarakat untuk hemat listrik. Upaya-upaya tersebut juga untuk mengendalikan peningkatan emisi gas rumah kaca atau pemanasan global.
Pengaruh Hemat Energi Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari
Menghemat penggunaan listrik kata anak saya, "Biar bayar listriknya sedikit." atau "Beli pulsanya berkurang." atau juga "Biar mengurangi pengeluaran."
Ya, semua benar, tetapi ada yang lebih berpengaruh jika kita hemat energi listrik, terutama pada bumi.