"Mamah, ini besar UKT yang harus dibayar. Ko teman aku kecil, hampir setengahnya," ujar anak sulung setelah mendapat kepastian jumlah UKT dari kampusnya.
Sebenarnya itu bukan masalah baru, nilai UKT disesuaikan dengan gaji orang tua, foto keadaan rumah tampak depan dan belakang yang dikirim saat daftar ulang.
UKT (uang kuliah tunggal) antara mahasiswa satu dengan yang lain berbeda.
Berbicara soal biaya kuliah, sudah tidak aneh lagi jika setiap tahunnya akan naik. Itu sebabnya banyak anak yang tidak melanjutkan kuliah karena keadaan orang tua, seperti saya dulu.
Dengan gaji bapak sebagai guru, gaji PNS saat itu tidak cukup. Lulus SMA saya harus kerja, padahal setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Alhamdulillah, saya tidak lama menganggur. Dengan ijazah SMA bisa bekerja di SMA sebagai tenaga komputer dan bisa membantu orang tua membiayai adik kuliah di UPI.
Dari pengalaman itulah, saya berusaha mempersiapkan dana untuk pendidikan anak sedini mungkin.
Pendidikan anak bukan saja biaya uang kuliah, tetapi masih ada uang kos, buku, transportasi, biaya makan, jajan dan lain-lain. Untuk itu perlu adanya riset.
Setelah melakukan riset, anggaran yang diperlukan untuk anak kuliah di luar kota, ternyata bukan ratusan ribu lagi.
Berikut biaya hidup anak saya ngekos di Malang 4 bulan terakhir ini :
- Uang kos/bulan : Rp1.650.000
- Makan @Rp75.000/hari : Rp2.250.000
- Transportasi/bulan : Rp350.000
- Dana cadangan : Rp500.000
- Jumlah Rp4.750.000
Angka tersebut tentunya setiap anak akan berbeda, tergantung dari tempat kos yang dipilih, biaya makan harian.