Lebaran 2022 menjadi pengalaman mudik pertama bagi anak saya yang sedang bimbingan belajar di Malang. Perjalanan mudik seorang diri tentu ada tantangan tersendiri, mulai dari beli tiket, di kereta hingga sampai rumah.
Awalnya anak saya yang sering dipanggil Mbak memberitahu jika pulang tidak mau dijemput. Ada perasaan was-was, apakah dia bisa jalan sendiri?
Tiba-tiba ada notifikasi ke email kalau anak saya telah booking tiket kereta api tanggal 29 April 2022. Untuk memastikan kebenarannya, saya telepon dia, sekalian tanya darimana uang untuk beli tiket, terlebih harga tiket eksekutif. Sementara saya hanya memberi uang saku Rp500.000 untuk satu bulan.
Uang saku Rp500.000 untuk jajan saja karena makan, cuci, setrika, ongkos dari asrama ke tempat bimbel sudah satu paket dengan biaya bimbingan.
"Uang untuk beli tiket darimana, Mbak?" tanya saya saat itu.
"Kan pembayaran pakai BRImo, Mah. Coba Mamah cek di email-ku," jawabnya.
"Memakai BRImo, transaksi, digital, mudah, aman, cepat, Mah," tambahnya lagi.
Saya pun baru ingat jika sebelum pergi ke Malang dia dibekali BRImo di ponselnya.
Kapan Anak Mendapatkan Rekening BRI?
Banyak pendapat jika generasi sekarang tidak bisa prihatin, artinya suka berfoya-foya, gaya hidup mewah, padahal orang tuanya tidak mampu. Dari gaya hidup itu, sebagian remaja memiliki masa depan yang berisiko terkait keuangan.
Untuk menepis pendapat itu, saya berusaha mendidik anak dengan memberi pengertian tentang masa depan, investasi, berhemat, menabung. Untuk investasi bagi anak bukan uang atau barang berharga lainnya, tetapi investasi ilmu, artinya dia harus giat belajar.
Jika mendapat sangu (bekal uang) berhematlah, simpanlah di tabungan, yang nantinya bisa digunakan jika darurat.
Sejak usia 17 tahun, anak pertama saya langsung membuat KTP, SIM A dan SIM C, juga rekening BRI yang sebelumnya masih rekening anak.