Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

3 Cara Mengalokasikan THR Anak Anti Investasi Bodong

Diperbarui: 12 Mei 2022   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak mendapatkan THR di hari lebaran. Sumber: iStockphotos.com

Tunjangan hari raya (THR) anak saat lebaran banyak? Bunda bingung mengelola THR anak? mau disimpan di tabungan orang tua, sudah viral guyonan investasi bodong. Mau dibelikan mainan semuanya, rasanya ko eman-eman, uang habis sekejap.

Pada dasarnya THR anak adalah milik anak, dia berhak atas uang yang didapat dari pemberian kerabat, tetangga, sahabat. Namun, orang tua punya kewajiban mengawasi, mengarahkan agar uang tersebut bermanfaat.

Orang tua mengawasi bukan berarti mengajarkan anak untuk investasi bodong seperti yang sedang viral di media sosial. Orang tua memegang uang THR anak termasuk investasi bodong, hal ini tergantung bagaimana orang tua mengelola uang THR anak.

Saya punya cara mengalokasikan THR anak anti penipuan, investasi bodong atau apa itu namanya. Namun, sebelumnya kita ketahui dulu berapa sih THR yang didapat anak saat lebaran?

Berapa THR Anak? 

Tentu jawaban setiap anak akan berbeda, tetapi secara umum ada batas tidak tertulis pemberian THR pada anak. Orang tua, kerabat, tetangga sudah bisa diprediksi berapa rupiah yang akan diberikan pada anak-anak.

Ini berdasarkan pengalaman pribadi dan kebiasaan Mbah Putri (Ibu mertua) dan saya memberi THR pada anak-anak.

Ibu mertua yang sering dipanggil Mae akan memberikan THR kepada semua cucunya, anak tetangga, anak kerabat yang datang silaturahmi ke rumah.

Setelah sungkeman di rumah, kami memberi THR pada anak-anak. Foto pribadi (Sri Rohmatiah)

Ibu mertua tinggal dengan saya, setiap tahun saya akan memberi uang pecahan Rp5.000-Rp20.000 untuk THR anak-anak plus amplop lebaran sebanyak 40 lembar.

Setelah saya memberikan uang dan amplop, Mae akan mengisi amplop itu dengan jumlah berbeda. Dia akan mengatakan.

"Kalau ada cucuku weweh, kasih amplop warna kuning, kalau orang lain yang warna ungu."

Perbedaan warna hanya untuk mengingat isi dalam amplop. Bukan bermaksud ngintip atau kepo, isi amplop saya buka, ternyata amplop warna kuning, isinya Rp20.000 sedangkan amplop ungu uangnya Rp10.000.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline