Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

Kenali Gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD) pada Anak dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 2 Februari 2022   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak yang mengalami OCD. Foto by kompas.com

Akhir-akhir ini, saya jarang memperhatikan perilaku anak-anak, karena asyik menikmati wajah cantik Kota Madiun dan menuliskannya. 

Ternyata naluri ke-emak-an saya masih berkobar, melototi wajah ganteng Ozy V. Alandika. Eeeeh salah, maksudnya wajah ganteng aktor, Aliando Syarief.

Akhir Januari, publik dikagetkan dengan pengakuan Aliando yang mengidap gangguan mental obsessive compulsive disorder (OCD) sejak kecil, tetapi, baru disadari sekarang.

"OCD-nya selesai karena gue berpikir bodo amat, jangan dipikirin. Jiwa kita lebih besar dari penyakit ini. Mungkin karena anak-anak, belum ada banyak pikiran. tapi di umur 25 ini, makin parah," ujar Aliando Syarief seperti yang saya kutip dari suara.com

Pengertian OCD

OCD atau gangguan obsesif kompulsif merupakan jenis gangguan kecemasan, yang dapat menyebabkan pikiran terganggu dan sering disebut obsesi. Hal ini akan menjebak penderitanya dalam pikiran berulang atau kompulsi.

Menurut National Institute of Mental Health, seperti yang saya kutip dari PsychologyToday, populasi penderita OCD lebih banyak dari orang yang mengalami penyakit mental lain seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan panik.

OCD mungkin mulai pada masak kanak-kanak seperti Aliando Syarief, tetapi, sering bermanifestasi selama masa remaja atau awal dewasa. Gangguan ini berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun sesuai keparahan dan cara pengobatannya.

ilustrasi anak yang terobsesi cuci tangan. Foto via halodoc.com

Mari kenali gejalanya, mungkin kerabat, tetangga, kita atau bahkan ananda menunjukkan tanda-tanda OCD.

Setiap anak memiliki gejala OCD yang berbeda, tetapi ada gejala yang terjadi sangat umum. Misalnya, penderita OCD menunjukkan gejala obsesi ektrem atas kuman.

Obsesi adalah pikiran, desakan, gambaran yang tidak diinginkan terjadi terus-menerus yang menyebabkan penderitaan dan individu tersebut mencoba untuk menekan atau melawannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline