Anak saya sering menonton Tik Tok ketika menjelang tidur. Saya pun terkadang ikut nonton Tik Tok bareng, ini sebagai pendekatan dalam mengawasi penggunaan media sosial anak-anak.
Mungkin, bagi sebagian remaja akan risih ditempeli emaknya jika bersosial media. Saya menggunakan strategi bercanda jika mau nimbrung atau bisa juga sambil pijet kaki atau garuk punggungnya.
Kita mesti ingat, media sosial tidak akan hilang, malah semakin hari semakin berkembang. Ada banyak game, challenge yang menarik perhatian remaja, seperti di Tik Tok. Tidak semua tantangan itu baik, ada juga yang membahayakan diri sendiri apalagi orang lain.
Kita jangan sampai menunggu anak-anak didakwa secara pidana karena melakukan tantangan Tik Tok yang berbahaya.
"Lho challenge kan bermanfaat, kenapa harus didakwa?"
Tidak dapat dipungkiri media sosial banyak mendatangkan manfaat bagi semua orang, tidak terkecuali anak-anak. Kemudahan bersosial berpeluang untuk masuk ke suatu kelompok, dan mengikuti challenge.
Baca juga Orang tua kehilangan The Power of No
Namun, begitu datang yang baik, datang pula yang buruk, seperti tantangan yang berlebihan, cyberbullying ,meniru perilaku kriminal.
Ada 3 tantangan berbahaya yang beredar di jejaring sosial Tik Tok.
1. Skullbreaker Challenge