Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani N dideso

Apakah Anak Perlu Tahu Gaji Orangtuanya? Berikut Strategi Saya!

Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | gambar dari envato elements

Istilah kanker sering saya dengar waktu kecil dulu, mungkin kembarannya bokek. Kanker sering dijadikan alasan oleh ibu saya ketika tanggal tua. Sedangkan bokek, sering kita dengar ketika pacar menolak traktir, padahal cuma minta ditraktir mie ayam.

"Lagi bokek."

"Lagi kanker."

Orang tua saya dulu, wajar akan mengatakan kanker jika tanggal tua, karena semua PNS gajiannya awal bulan. Namun, tak jarang, banyak remaja tidak memahami kalau orang tuanya mengalami krisis jika tanggal tua.

Saya jadi ingat, ketika manggulan atau malam tirakatan bagi pengantin. Pemangku hajat kebetulan masih kerabat jauh. Saya dan suami hendak duduk di depan seorang remaja yang tidak asing lagi. Tiba-tiba tangan saya ditarik oleh salah satu ibu, dan diajak masuk ke dalam rumah.

Mau tidak mau, saat itu saya terlibat gosip, kabarnya remaja itu minta motor baru, tetapi orang tuanya tidak bisa membelikan karena tentunya tidak punya uang. Untuk kredit pun penghasilan dari hasil panen, tidak cukup. Anak pun jadi sering ngamuk tiba-tiba, kabarnya lagi dia sudah ke tingkat stres.

Baca juga Mengatasi Stess pada Remaja

Dari cerita itu, saya bisa mengambil pelajaran dalam mendidik anak-anak perihal mengelola uang, mulai dari penghasilan, pengeluaran orang tua.

Menurut beberapa sumber, anak tidak perlu diberi tahu jumlah gaji, pengeluaran, utang orang tua. Baik saya setuju jika anak itu masih di bawah umur. Kalau sudah remaja, saya kira anak harus tahu, supaya permintaannya tidak berlebihan, terutama di tanggal tua.

Bagi saya mungkin tidak ada tanggal tua, karena suami terima gaji tanggal tua, antara tanggal 23 sampai tanggal 25 setiap bulannya. Jadi saat pegawai yang ada di Indonesia tanggal tua, bagi saya justru tanggal muda.

Namun, sejak awal pernikahan, kami putuskan, pengaturan keuangan keluarga tetap di tanggal 1, biar terasa jadi pegawainya, hehe ... jadi saya juga merasakan yang namanya tanggal tua, tanggal 29, 30, 31 dan ternyata menyesakkan.

Supaya tidak sesak napas, kita perlu membuat skala prioritas kebutuhan. dan tentunya tidak menghambur-hamburkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline