Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini mereka mengalami perubahan fisik dan psikologis, biasanya terjadi pada usia 9 hingga 12 tahun.
Pada periode ini anak remaja cenderung memberontak dengan apa yang mereka tidak suka atau suka. Anak remaja tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik.
Pada saat emosi dia akan merusak dirinya sendiri dan menolak nasihat dari orang tua. Masa ini menjadi masa paling sulit bagi orang tua.
Seperti yang pernah dilakukan anak saya ketika merasa kesal dengan tugas-tugas sekolahnya yang menumpuk. Melempar alat tulis, meremas rambut sama saja menyakiti dirinya sendiri.
Jika mendapat pendekatan yang baik dari orang tua, mereka lambat laun akan berubah. Namun, seringkali kita dibuat bingung dan putus asa bagaimana mengatasi remaja yang emosinya meluap-luap.
Baca juga: Mengatasi Depresi pada Ibu Rumah Tangga
Opera tugas sekolah
Opera pagi itu dengan setting di ruang tamu. Anak saya yang baru duduk di kelas 8 tampak panik. Lima buku paket berjejer di depannya. Dia sendiri menulis sesuatu di kertas kuarto.
Tangan kirinya bergerak aktif memukul-mukul meja kecil sembari bergumam, "Uuuh, aahh, piye iki?"
Tingkahnya mengundang orang sekitarnya bertanya, "Ada apa, Dek?"
"Susah tugasnya, ini masih banyak lagi tugas," jawabnya sembari buku itu dilempar. Kedua tangannya meremas rambut, tangisnya pun pecah. Rayuan orang tua sudah tidak didengarnya.