Drama kehidupan memang asik tuk dilahap, yuu simak opera sore ini.
"Cici, Cici, sini!" panggil seorang karyawan senior.
Cici yang baru bekerja dua pekan, menebar senyum manisnya.
Semua karyawan membalas senyuman Cici yang memesona, tidak terkecuali aku.
"Ci, belum apa-apa sudah senyum, kalau begini, aku enggak jadi marah," ujar si Ibu senior.
"Lagian Cici gak salah dimarahi," sahutku. Aah kenapa mulut ini kecoplasan seolah-olah membela gadis itu, atau apa aku menyukainya?
Aku kembali pura-pura membuka komputer yang sudah menjadi sahabat sejak lama. Netra ini sebenarnya ingin menikmati senyum gadis itu.
"Jangan! Memandang cukup satu kali saja, pandangan kedua, dosa!"
Paling tidak itu yang aku ingat pesan guru ngaji waktu kecil dulu. Ibuku bilang, "Kamu ganteng mirip artis Mathias Muchus, jangan kasih senyuman ke wanita, sebelum kamu yakin ingin menikahinya!"
Haha .. apa aku ganteng mirip artis pula. Seorang ibu tidak mungkin berbohong.
Klise emang wejangan Ibu. Namun, ada benarnya, jangan kasih harapan palsu ke wanita dengan senyuman.