Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Perempuan Hobi Naik Gunung? Begini Tips Aman dari Gangguan!

Diperbarui: 2 Mei 2021   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi 2021 ketika naik bukit.

Hobi adalah kesukaan. Biasanya disesuaikan dengan genre. Laki-laki kebanyakan hobinya yang kelaki-lakian. Perempuan hobinya yang keperempuanan.

Tidak menutup kemungkinan perempuan suka dengan hobi yang digeluti laki-laki. Begitu juga sebaliknya. Tidak ada yang salah, itu hanya bentuk ekspresi dari suka.

Namun, ketika ada yang berbeda dengan kebiasaan di lingkungan, sering kali mendapat cibiran. Apalagi jika tetangganya mirip karakter Bu Tejo.

Masih sekolah saya termasuk perempuan anggun. Mengalami perubahan ketika bekerja di sekolah dan bergaul dengan anak-anak. Mayoritas dari mereka pencinta alam.

Mencoba satu kali, naik gunung. Akhirnya menjadi hobi. Hobi inilah saya dicap sebagai perempuan tomboy, tidak lagi anggun. Padahal cara berpakaian saya seperti perempuan. Aktivitas dengan remaja putri pun masih dilakukan.

Kesan kelaki-lakian bertambah ketika menerima amanah menjadi bendahara PGSI, Persatuan Gulat Seluruh Indonesia di kabupaten.
Saya tidak hobi gulat, tetapi, sebagian teman menganggap itu bagian dari hobi.

Lagi-lagi saya mengabaikan omongan orang lain. Tidak ada yang salah dalam pekerjaan. Itu amanah. Lagi pula masa muda gunakan dengan berbagai aktivitas positif untuk menambah pengalaman teman. Orang tua mendukung kegiatan saya.

Dulu naik gunung jarang diminati perempuan. Terbukti setiap naik peserta perempuan tidak lebih dari 3 orang. Saya dan Teh Evi, peserta tetap. Jadi amat wajar jika mendapat stigma. 

Tips naik gunung aman untuk perempuan.
1. Perlengkapan
Perlengkapan naik gunung begitu banyak. Kalau saya biasanya  laki-laki yang bawa. Seperti kompar gas kecil, wajan kecil.
Saya hanya bawa makanan siap makan seperti roti, minum, obat-obatan pribadi, senter.

 2. Teman
Memilih teman, pastikan teman kita baik, punya toleransi yang tinggi. Teman yang baik satu sama lain akan  saling membantu, saling menjaga.

 3.  Bawa perlengkapan salat
"Salatnya bagaimana kalau naik?" tanya Bapak ketika minta izin untuk naik gunung.

Orang tua walaupun kita sudah dewasa, tetap ada kekhawatiran anaknya lalai dalam ibadah.
Naik dilaksanakan setelah salat Isya. Kembali turun sekitar pukul 08.00-10.00.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline