Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Ibu dari 1 putri, 1 putra

Menyambut Ramadan di Tengah Melawan Covid-19, Akankah Lagu Opik Berpengaruh?

Diperbarui: 22 April 2021   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar dari hot.detik.com

Ramadan tiba, Ramadan tiba
Marhaban ya Ramadan, Marhaban ya Ramadan.
Menjelang bulan Ramadan lagu itu dinyanyikan oleh hampir seluruh umat Muslim.

Opik, penyanyi religi, menyanyikan dengan penuh hayat. Berharap kita bertemu kembali dengan Ramadan.

Aku memanggilnya Mimi. Dia mungkin tidak sehebat, sepintar, sekuat Kartini. Namun, Mimi bagiku wanita super hebat.  Walaupun usia sudah tidak muda lagi tentu keimanannya mendorong kuat untuk menjalankan puasa.

Namun sayang, sekuat apapun keinginannya virus itu lebih perkasa. Sambutan hanya lewat hati karena nafas begitu berat.  


Tujuh hari sudah, Mimi bertarung dengan namanya Covid-19. Hari Kartini, aku menaruh harapan besar untuk hasil ikhtiar.

"Ibu, hasil laboratoriumnya sudah keluar, tapi punten tidak bisa dilanjutkan ke pengambilan plasma karena titer antibodi pendonor sudah nonreaktif."

Mataku memandang Mimi yang terbaring lemas di kamar ICU isolasi. Ruang yang selama hidup sangat ditakutkan.

"Teh, kata ibu-ibu di warung ada orang meninggal dari ICU, infusnya tidak dilepas, Mimi takut!" cerita Mimi dua pekan yang lalu.

"Hoak, Mi, jangan percaya, Mimi jangan banyak berpikir!" jawab adik Lanang.

Aku terus memijat kakinya yang tidak setangguh dulu. Badannya tampak mulai rapuh.

"Bu, Bu!" Petugas PMI menyadarkan lamunanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline