Anak bawang sering diartinya sebagai junior, belum mengerti apa-apa. Arti sebenarnya menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah peserta yang tidak masuk ke dalam hitungan, hanya sebagai penggenap atau ikut-ikutan saja.
Kalau di masa kecil anak bawang dijadikan penjaga gardu atau si kalah. Dia akan jaga gardu lalu mencari temannya. Kalau belum nangis, Anak bawang akan terus kalah. Dunia kerja pun mengenalnya. Seorang fresh graduate ketika bekerja ditempatkan sebagai anak bawang dan sering mendapatkan perlakukan tidak asyik yang bikin baper.
Kita semua pernah mengalami hari-hari di mana diperlakukan seperti anak bawang. Kantor tampak seperti hal terburuk, gerah. Meskipun kita tahu kita beruntung dipekerjakan, tetapi tetap saja sering muncul perasaan tidak betah.
Seperti yang pernah saya alami. Pimpinan menganggap saya sebagai anak bawang. Al kisah ketika membuat surat pengajuan dana ke pusat, Bu bos marah besar.
"Bikin surat salah, jadi pengajuan tidak diloloskan." Saya ambil dan baca ulang. Tidak ada yang salah. Surat yang dibuat sesuai instruksi pimpinan baru tersebut. Sebelumnya, saya sudah katakan tidak perlu mengajukan bantuan karena kondisi tidak sesuai dengan kenyataan. Pimpinan marah saat itu.
"Anak kecil, tahu apa, kalau disuruh ya ketik saja." Namanya masih muda, bisanya brebes mili dan lari ke dapur kantor, nangis.
Tidak enaknya anak bawang ya begitu, apa-apa salah. Kalimat anak kecil juga sering dibawa-bawa. Image anak kecil juga tidak bisa dihilangkan karena saya memiliki tubuh kecil, usia juga jauh lebih muda dari teman-teman.
Yang paling menyedihkan pimpinan marah-marah selalu di depan umum. Ada banyak karyawan yang menyaksikan. Mereka hanya bisa mengatakan 'sabar' di lain waktu.
Ada sih teman yang berusaha menghibur dengan mengatakan, "Pimpinan paling ngiri dengan kecantikanmu, jadi sukanya marah-marah saja." Uhuy dipuji teman cowok malah pingin ngakak karena dia lagi belajar fitnah. Hehe ....
Carina Wolff, seorang pakar kesehatan di California mengatakan, "Meskipun Anda mungkin berpikir sedikit mengeluh tidak berbahaya, sikap buruk dapat mulai memengaruhi kinerja Anda."
Baiklah, mengeluh tidak baik, malah akan mempengaruhi hasil kerja dan kesehatan jiwa kita. Untuk itu ada beberapa cara menghadapi pimpinan yang selalu menganggap anak bawang:
1. Jangan baper
Sebagai manusia kita adalah makhluk sosial yang selalu terhubung dengan sesama. Apalagi jika dunia kerja berhubungan dengan manusia. Mereka berbeda karakter yang membutuhkan pengertian. Sebagai anak bawang mengalah untuk mengerti tidak masalah. Yakin saja, suatu saat anak bawang akan naik jabatan dengan kerja keras. Percaya diri itu penting untuk memotivasi diri.
2. Rombak diri