Pecel sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Jawa, terutama wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun tidak banyak yang tahu dari mana asal usul nama pecel tersebut.
Dilansir dari Kompas.com (22/2/2018), ahli gastronomi di Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, mengatakan, "Menurut Babad Tanah Jawi pecel asal muasalnya diceritakan dihidangkan di daerah Yogyakarta. Dipecel berarti daun daunan yang direbus kemudian dibuang airnya dengan diperes,"
Murdjiati menceritakan pada Babad Tanah Jawi diceritakan pada saat tengah hari Sunan Kalijaga bertemu dengan Ki Gede Pamanahan di pinggir sungai. Ki Gede Pamanahan menghidangkan sepiring sayuran sambel pecel dan nasi serta lauk pauk yang lain.
Sunan Kalijaga kemudian bertanya
"Hidangan apa ini?"
Maka dijawab oleh Ki Gede Pamanahan, "Puniko ron ingkang dipun pecel," yang berarti "ini adalah dedaunan yang direbus dan diperas airnya."
Pecel Madiun adalah kuliner yang paling legandaris di wilayah Jawa Timur. Setiap saat dan setiap tempat kita akan mudah menemukan warung nasi pecel.
Disajikan dengan memakai pincuk daun pisang dan komponen sayuran yang komplit dengan taburan kemangi, petai cina, serundeng, oseng-oseng tempe. Nasi pecel ini lalu disiram sambel pecel yang gurih dan pedas bikin kuliner yang satu ini diburu masyarakat.
Untuk harga satu porsi nasi pecel bervariasi tergantung lauk pauk yang dipilih. Ragam lauk pauk yang sediakan adalah, empal daging yang telah digoreng, paru, ati ayam, ayam goreng/bakar, telur dan masih banyak lagi. Tidak ketinggalan kerupuk beras atau peyek teri menjadi pelengkap kenikmatan pecel Madiun. Namun, jangan khawatir nasi pecel Madiun paling murah dengan harga 7000 rupiah tanpa lauk hanya memakai kerupuk/peyek. (13/08/2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H