Peran 4 Pilar Kebangsaan Bagi Bangsa dan Negara Indonesia sangatlah penting. Empat pilar yang menjadi dasar dalam membangun bangsa Indonesia saat ini dan masa depan adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana. Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh.
Bila tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh. Itulah sekilas makna kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan Sri Rahayu - Anggota DPR/MPR RI periode 2019-2024 di Kediri, Jawa Timur (17/5) yang lalu.
Lebih lanjut Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang juga Pengurus DPP PDI Perjuangan ini menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini adalah untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Diharapkan masyarakat dapat memahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan. Empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna meningkatkan kesadaran tentang kehidupan berbangsa dan bernegara bersama-sama.
Kegiatan yang diselenggarakan di Komunitas Hindu Dharma kecamatan Tarokan kabupaten Kediri, Jawa Timur ini berlangsung sejak pagi hari hingga menjelang siang.
Warga Hindu kecamatan tarokan sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka merasakan perhatian dari pejabat negara terhadap komunitas hindu cukup besar, karena masih ada yang berkenan datang kepada mereka. Hal ini tercermin pada saat sesi tanya jawab dan aspirasi di akhir kegiatan.
Salah satu mewakili peserta kegiatan menyampaikan terima kasih yang besar kepada Ibu Yayuk - Panggilan Akrab Sri Rahayu - bahwa berkenan hadir di komunitas hindu yang di kabupaten Kediri termasuk minoritas karena hanya belasan ribu saja dari 1,6 juta warga kabupaten Kediri.