Semua peserta antusias menyimak paparan Anggota DPR-MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sri Rahayu, kemarin malam (03/5) di Sanan Wetan Kota Blitar. Setelah libur hari raya Idul Fitri 1444 H tahun ini, Bu Yayuk - sapaan akrab masyarakat kepada Sri Rahayu - menyempatkan diri untuk mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI kepada masyarakat Kota Blitar, khususnya warga Sanan Wetan dan sekitarnya.
Anggota Komisi V DPR RI ini konsisten menyampaikan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan kepada masyarakat dimanapun sempat berkumpul bersama masyarakat. "Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang--undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus terus kita tanamkan kepada seluruh masyarakat agar kita dapat terus menjaga bangsa ini ke depan", paparnya.
Acara sosialisasi yang dikemas santai ini juga dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi warga bersama Anggota Dewan. Berlangsung sejak petang hingga kurang lebih 3 jam, warga masih sangat antusias mengikuti jalannya acara.
Diakhir sesi, Sri Rahayu selalu berinteraksi dengan warga untuk menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat dan juga berpesan kepada seluruh warga untuk cermat dan teliti dalam menerima informasi perkembangan bangsa. Berkembangnya teknologi informasi, dampak negatifnya banyak sekali informasi yang keliru (Hoax) yang bertujuan memecah belah bangsa.
"Kita wajib menganalisa dan mencemati informasi yang kita terima agar menjadi informasi yang bermanfaat bagi semua. Apalagi menjelang pemilu 2024, akan banyak beredar informasi yang belum tentu kebenarannya terutama di media sosial. Oleh karena itu, bijaklah menerima dan menyampaikan informasi", tambah Kader Senior PDI Perjuangan ini.
"Mari kita jaga keberlangsungan pembangunan ini, semoga tujuan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur dapat terwujud secepatnya", pungkasnya.