KARAKTERISTIK EKOLOGI PERTANIAN
==================================
Disusun oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Januari 2025
Ekologi pertanian memiliki beberapa karakteristik yang mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
A. Sistem Terbuka
Ekologi pertanian merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sistem ini menerima input berupa energi, air, dan nutrisi dari lingkungan, dan menghasilkan output berupa hasil pertanian dan limbah. Sistem terbuka adalah salah satu karakteristik ekologi pertanian yang menggambarkan hubungan antara sistem pertanian dengan lingkungan sekitarnya.
a. Definisi Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, menerima input berupa energi, air, dan nutrisi dari lingkungan, dan menghasilkan output berupa hasil pertanian dan limbah.
b. Karakteristik Sistem Terbuka
1. Menerima Input : Sistem pertanian menerima input berupa energi, air, dan nutrisi dari lingkungan sekitarnya.
2. Menghasilkan Output : Sistem pertanian menghasilkan output berupa hasil pertanian dan limbah.
3. Berinteraksi dengan Lingkungan : Sistem pertanian berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, termasuk tanah, air, iklim, dan makhluk hidup lainnya.
4. Dinamis dan Berubah : Sistem pertanian adalah dinamis dan berubah tergantung pada kondisi lingkungan dan kegiatan pertanian.
c. Contoh Sistem Terbuka dalam Ekologi Pertanian
1. Sistem Pertanian Sawah : Sistem pertanian sawah menerima input berupa air, nutrisi, dan energi dari lingkungan sekitarnya, dan menghasilkan output berupa padi dan limbah.
2. Sistem Pertanian Hutan : Sistem pertanian hutan menerima input berupa air, nutrisi, dan energi dari lingkungan sekitarnya, dan menghasilkan output berupa kayu dan limbah.
B. Interaksi antara Komponen
Ekologi pertanian melibatkan interaksi antara komponen biotik (tanaman, hewan, mikroorganisme) dan abiotik (tanah, air, iklim). Interaksi ini membentuk sistem yang kompleks dan dinamis. Interaksi antara komponen adalah salah satu karakteristik ekologi pertanian yang menunjukkan hubungan antara komponen biotik (tanaman, hewan, mikroorganisme) dan abiotik (tanah, air, iklim) dalam sistem pertanian.
a. Jenis Interaksi
1. Interaksi Tanaman-Tanaman : Interaksi antara tanaman yang berbeda spesies, seperti kompetisi untuk mendapatkan sumber daya seperti air, nutrisi, dan cahaya matahari.
2. Interaksi Tanaman-Hewan : Interaksi antara tanaman dan hewan, seperti polinasi, penyebaran biji, dan pengendalian hama.
3. Interaksi Tanaman-Mikroorganisme : Interaksi antara tanaman dan mikroorganisme, seperti fiksasi nitrogen, dekomposisi, dan pengendalian penyakit.
4. Interaksi Tanaman-Tanah : Interaksi antara tanaman dan tanah, seperti penyerapan nutrisi, air, dan oksigen.
5. Interaksi Tanaman-Iklim : Interaksi antara tanaman dan iklim, seperti pengaruh suhu, curah hujan, dan radiasi matahari terhadap pertumbuhan tanaman.
b. Contoh Interaksi
1. Polinasi : Interaksi antara tanaman dan hewan (lebah, kupu-kupu) yang membantu penyerbukan tanaman.
2. Fiksasi Nitrogen : Interaksi antara tanaman dan mikroorganisme (Rhizobia) yang membantu fiksasi nitrogen di tanah.
3. Pengendalian Hama : Interaksi antara tanaman dan hewan (musuh alami) yang membantu pengendalian hama tanaman.
C. Dinamika Populasi
Ekologi pertanian melibatkan dinamika populasi tanaman dan hewan. Populasi ini dapat berubah tergantung pada faktor-faktor seperti iklim, tanah, dan pengelolaan. Dinamika populasi adalah salah satu karakteristik ekologi pertanian yang menunjukkan perubahan jumlah individu dalam suatu populasi tanaman atau hewan dalam sistem pertanian.