Lihat ke Halaman Asli

Sri Rahayu

Mahasiswa

Dampak Pembangunan Pabrik Pedesaan terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Diperbarui: 15 November 2022   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ANTARA FOTO 

Perkembangan di sektor industri merupakan salah satu sasaran pembangunan utama di bidang ekonomi. Indonesia yang dikenal dengan negara agraris berusaha untuk meningkatkan laju pertumbuhan di sektor industri dalam beberapa puluh tahun terakhir karena sektor ini dianggap mampu memacu perekonomian negara. Sektor industri masih menjadi penopang terbesar perekonomian Indonesia hingga kuartal II-2022. Kontribusi sektor industri pada PDB Indonesia cenderung terus mengalami kenaikan, berbeda dengan sektor pertanian yang terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor industri berkontribusi sebesar 17,84% terhadap PDB nasional yang jumlahnya mencapai Rp 4,92 kuadriliun pada periode sama sedangkan sektor pertanian berkontribusi sebesar 12,98%. Pergeseran struktur ekonomi ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta, namun juga dirasakan oleh masyarakat yang ada di desa. Perkembangan kawasan industri menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat di pedesaan. Jika dilihat dari aspek sosial perkembangan industri ini telah menggeser kehidupan pertanian. Hal ini disebabkan oleh banyaknya lahan pertanian (bekas kebun atau persawahan) yang beralih fungsi menjadi lahan industri atau bisa disebut sebagai industrialisasi pedesaan. Dilihat dari aspek ekonomi, berdirinya suatu industri di pedesaan dapat membuka kesempatan bekerja dan kesempatan berusaha bagi warga sekitar. 

Industrialisasi pedesaan merupakan suatu langkah pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tujuan agar pembangunan tersebar secara merata. Fenomena ini tentu membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat desa. Perkembangan industri yang cukup pesat ini berdampak pada peningkatan kebutuhan akan tanah yang digunakan baik untuk aktivitas industri maupun aktivitas pendukungnya seperti pembangunan fasilitas/infrastruktur seperti perkantoran dan pertokoan. Kemudian, maraknya pembangunan industri yang diikuti dengan banyaknya pendatang yang bekerja mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal. Namun, keberadaan industri seringkali juga dapat menstimulasi kemajuan sektor lain, salah satunya yaitu ketersediaan sarana dan prasarana. Pengembangan kawasan industri di pedesaan, biasanya dibarengi dengan pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya. Dengan kemajuan sarana dan prasarana ini tentu memberikan kemudahan kepada masyarakat desa dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Adanya perkembangan industri di pedesaan telah merubah pola pikir masyarakat yang awalnya menggantungkan hidup dalam usaha pertanian berubah menjadi usaha sektor industri baik sebagai pekerja swasta yang bekerja pada industri maupun menjadi wiraswasta yang menyediakan tempat kos, membuka warung/rumah makan dan tempat parkir akibat aktivitas pekerja industri yang ada. Permasalahan lain yang ditimbulkan akibat perkembangan industri pedesaan adalah berkurangnya tenaga kerja sektor pertanian. Tenaga kerja sektor pertanian saat ini lebih banyak berasal dari orang-orang yang sudah melewati usia produktif daripada masyarakat yang termasuk dalam angkatan kerja. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk bekerja industri atau wiraswasta. 

Tumbuhnya industrialisasi pedesaan memang membawa pengaruh positif lewat kesempatan kerja. Namun, kehadiran perusahaan dengan melibatkan banyak pendatang dari luar secara tidak langsung dapat merubah gaya hidup perilaku masyarakat. Tidak dapat dihindari bahwa hal tersebut dapat memicu adanya degradasi nilai-nilai agama, budaya, serta kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Keberadaan industri ini tentu memberi dampak dan pergeseran sosial kultural dalam masyarakat pedesaan. Tidak adanya kegiatan gotong royong atau kerja bakti dalam masyarakat akibat warga sekitar sibuk bekerja menunjukkan bahwa kegiatan kemasyarakatan telah mengalami suatu penurunan. Padahal sebelumnya kegiatan ini dilakukan secara rutin dan membudaya. Selain membawa dampak sosial dan ekonomi, keberadaan kawasan industri di pedesaan juga membawa dampak negatif bagi lingkungan apabila tidak dapat dikelola dengan baik. Dampak negatif yang seringkali terjadi yaitu pencemaran lingkungan seperti polusi air, udara, tanah yang berbahaya bagi makhluk hidup di sekitar kawasan industri. Aktivitas produksi dengan jumlah yang sangat besar tentu akan menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar pula. Tanpa kapasitas pengelolaan limbah yang memadai tentu limbah tersebut akan menyerap sampai ke dalam tanah dan menyebabkan terjadinya polusi tanah yang dapat mempengaruhi kualitas air tanah. Selain itu kegiatan yang berasal dari mesin-mesin produksi menghasilkan polusi udara, polusi udara dengan jumlah yang besar tentu akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan masyarakat pedesaan. Contoh kasus industrialisasi pedesaan ini terjadi pada warga Desa Dukuh, Kecamatan Delanggu yang menggelar aksi damai di depan Pabrik PT Sumber Sendang Top pada Kamis, 31 Maret 2022. Aksi ini merupakan akibat pembangunan pabrik yang dinilai berdampak negatif kepada para petani. Tuntutan utama warga yakni alur sungai dan jalan berada di luar kawasan pabrik. Pasalnya, sungai difungsikan untuk irigasi sekitar 60 ha sawah. Saluran irigasi yang kini rusak mengakibatkan 12 patok sawah tidak bisa digarap sejak proyek pembangunan pabrik itu berjalan hingga saat ini, hampir tiga tahun terakhir. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline