Dahulu mungkin teman-teman mendengarkan konten audio yang disiarkan melalui radio, namun semenjak menjamurnya internet, radio konvensional perlahan mulai ditinggalkan. Perlahan-lahan semua orang mulai kembali mendengarkan konten audio melalui sarana digital, yaitu Podcast.
Podcast merupakan singkatan dari play-on-demand and broadcasting. Istilah ini mulai populer di tahun 2004 semenjak The Guardian menyebutkan kata podcast tersebut. Dilansir dari databoks, Indonesia menjadi negara dengan pendengar podcast terbanyak ke-2 di dunia setelah Brazil. Sehingga podcast menjadi salah satu produk media yang banyak dinikmati oleh penduduk Indonesia.
Sebagian besar generasi muda mendengarkan podcast menggunakan platform Spotify yang memang berfokus pada konten audio. Namun, YouTube pun terlibat dalam distribusi podcast dengan menampilkan konten audio visual. Sehingga, penonton dapat melihat ekspresi dari pembawa podcast tersebut. Podcast sendiri hadir dengan berbagai jenis konten di dalamnya, seperti politik, olahraga, komedi, lifestyle, edukasi dan lainnya.
Podcast semakin dinikmati karena memiliki banyak kelebihan, yaitu kemudahan mengaksesnya dimana saja. Zaman yang semakin maju ini, memudahkan pendengar mengakses dan mendengarkan podcast melalui smartphone dan aplikasi lainnya yang menyediakan podcast. Kemudahan ini tidak hanya dirasakan pendengar, tetapi juga pembuat podcast karena tidak memerlukan modal yang banyak dan mahal.
Setiap pembuat konten juga memiliki ciri khasnya tersendiri. Ciri khas ini menjadi pengingat para pendengarnya. Podcast pun cenderung santai, menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami, dan bahasa yang terkesan asik.
Meski podcast cenderung santai, tentunya podcast bisa menjadi media hiburan dan informasi di era sekarang. Informasi yang didapatkan pun mudah dipahami karena bahasa yang digunakan mudah dipahami, sehingga orang-orang bisa mendapatkan pengetahuan yang baru dan sebelumnya tidak diketahui.
Dalam dimensi kesenangan, podcast hadir sebagai alternatif media baru untuk hiburan bagi pendengarnya. Podcast pun memberikan pendengarnya kebebasan untuk memilih konten atau genre apa yang ingin didengarkan. Hadirnya podcast menjadi salah satu cara untuk menghabiskan waktu luang yang membosankan dan menemani pendengarnya untuk melakukan aktivitas lain.
Mayoritas podcast yang ada berupa dialog antara dua orang atau lebih, membahas mengenai tema atau topik tertentu. Percakapan yang timbul tersebut, menjadi sebuah informasi bagi pendengarnya yang merujuk pada perspektif sebuah isu, pemberian edukasi, ataupun untuk hiburan.
Banyak pembuat podcast yang cukup terkenal di Indonesia. Sebut saja Deddy Corbuzier, Rintik Sedu, Podkesmas, ataupun Do You See What I See. Masing-masing podcast tersebut memiliki genrenya tersendiri, seperti Do You See What I See berfokus pada genre horror, Podkesmas dan Rintik Sedu yang berfokus pada konten hiburan, dan Deddy Corbuzier yang memiliki ragam genre di dalamnya.
Salah satu podcast yang menghibur pendengarnya adalah Podkesmas. Podcast ini diisi oleh Imam Darto, Ananda Omesh, Surya Insomnia, dan Angga Nggok. Podkesmas sendiri merupakan plesetan dari "puskesmas" yang dimaksudkan dengan isinya yang menghibur dan tertawa agar tetap sehat. Podkesmas pun pernah mencapai nomor 1 top podcast di Spotify.
Selain menghibur, ada pula konten podcast yang memang memberikan informasi. Contohnya seperti podcast milik Podcast Tempo, yaitu Bocor Alus Politik. Podcast ini berfokus memberikan informasi mengenai pemberitaan di Indonesia, seperti dari segi politik.