Lihat ke Halaman Asli

Sri Purwanti

Mahasiswa

Dampak Pembelajaran Daring bagi Murid Sekolah Dasar

Diperbarui: 13 Juni 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sekarang ini, banyak diterapkan pembelajaran melalui daring. Daring "dalam jaringan" merupakan bentuk istilah lain dari online. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online melalui platform pendidikan atau media sosial.  Pembelajaran daring dilakukan tanpa tatap muka secara langsung. Pemberian tugas, materi hingga ujian dilakukan secara online. Oleh karena itu, pembelajaran daring diterapkan pada saat pandemi seperti sekarang ini.

Pandemi menyebabkan sekolah ditutup sementara untuk menghindari kerumunan. Dengan begitu, kegiatan sekolah tetap berjalan meskipun dengan pembelajaran daring. Setiap jenjang sekolah menerapkan pembelajaran daring, tak terkecuali jenjang SD (Sekolah Dasar). 

Setiap kegiatan pasti berdampak kepada yang melakukan kegiatan tersebut, sama hal nya dengan pembelajaran daring. Berikut adalah beberapa dampak diterapkannya pembelajaran daring bagi murid SD : 

1. Lebih sering bermain daripada belajar. Tidak efektifnya pembelajaran melalui daring membuat murid enggan belajar dan memilih untuk bermain. Hal ini terjadi karena pembelajaran daring tidak dilakukan tatap muka secara langsung dan tidak dilakukan di sekolah. Selain itu, bagi para murid yang orang tuanya bekerja kurang mendapat pengawasan ketika pembelajaran daring.

2. Sering kali materi yang diajarkan tidak dapat dipahami dengan baik. Keterbatasan interaksi guru dengan murid, jaringan yang kurang stabil dapat menganggu konsentrasi murid sehingga murid tidak fokus dengan materi yang diajarkan dan materi yang disampaikan tidak dapat dipahami dengan baik.

3. Lebih banyak pengeluaran. Pembelajaran daring banyak melalui aplikasi meeting. Seperti google meet, zoom dll. Aplikasi tersebut banyak menggunakan kuota seluler. Harga kuota seluler termasuk lumayan mahal. Selain itu, pembayaran uang sekolah masih tetap berjalan meskipun kegiatan sekolah berjalan di rumah. 

Dampak - dampak tersebut sekarang terminimalisir dengan adanya bantuan kuota kemendikbud, pemotongan uang pembayaran sekolah, dan guru - guru terus berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan sistem daring.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline