Setiap orang pasti pernah mengalami jatuh cinta pada seseorang. Ketika jatuh cinta pasti ada konsekuensinya, yaitu bisa memiliki atau tidak bisa memiliki.
Ketika bisa memiliki tentu kita akan merasa bahagia dan senang karena bisa memiliki orang yang kita cintai. Namun jika kita tidak bisa memiliki, maka kita pasti akan merasa sakit hati. Hal ini biasa disebut patah hati atau istilah populernya adalah broken heart.
Patah hati merupakan hal yang sering dialami oleh manusia, sebagi makhluk sosial tentu kita sering berinteraksi dengan banyak orang. Dari interaksi tersebut, biasanya akan tumbuh benih-benih cinta dan kemudian setelah itu kita akan dihadapkan pada dua kenyataan, yaitu bisa memiliki atau tidak bisa memiliki yang berujung patah hati.
Sakit hati akibat patah hati merupakan hal yang lumrah. Ketika orang yang dicintai tidak bisa dimiliki tentu menyakitkan, bukan? Ya pastinya. Penulis juga pernah merasakan hal yang sama, yaitu merasakan sakit hati karena patah hati.
Saat mengalami patah hati, kita tentu merasakan sakit dan tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Hidup teras berat dan semua yang terlihat terasa begitu menyakitkan.
Patah hati memang membuat orang yang merasakannya seolah-olah bisa kehilangan semangat hidup. Karena hati terluka dan tentu saja hal itu membuat kita merasakan luka yang tak terlihat.
Namun sebenarnya patah hati merupakan sebuah proses dalam menentukan arah hidup kita nanti. Patah hati membuat hati kita bisa lebih kuat dan tangguh dari sebelumnya. Karena itulah patah hati bisa dijadikan sebagai seni untuk menikmati setiap waktu yang berlalu. Mengapa demikian?
Patah hati merupakan hal yang wajar dan normal dan mungkin bisa dialami setiap orang
Setiap orang pasti pernah jatuh cinta dan juga patah hati. Jadi ketika kita sedang patah hati, kita pun harus menyadari bahwa rasa sakit ini juga dialami oleh banyak orang bukan hanya kita.
Ketika kita jatuh cinta, kita juga harus siap dengan konsekuensinya, salah satunya patah hati.