Lihat ke Halaman Asli

Sri Pujiati

TERVERIFIKASI

Nothing

Magic Word Tidak Hanya Diajarkan tetapi Juga Butuh Teladan

Diperbarui: 1 Januari 2021   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. fotolia.com

Sebagai orang dewasa tentu kita sering melihat banyak orang tua yang menyuruh anak-anak mereka untuk selalu menerapkan magic word. Namun terkadang orangtua lupa jika mereka sendiri tidak mempraktikkannya di kehidupan sehari hari. Mereka hanya menyuruh anak anak - mereka tanpa memberikan teladan dan coontoh yang baik. 

Kelihatannya sepele, namun jika dipraktikkan magic word ini akan berdampak luar biasa bagi diri kita. Sebagai orang dewasa kita harus bisa menjadi contoh untuk anak anak kita. Karena satu teladan jauh lebih baik daripada seribu ucapan. Sejatinya magic word tidak hanya diajarkan pada anak, namun juga kepada orang dewasa. 

Tiga kata magic word yaitu terima kasih, tolong dan maaf. Simple memang namun dalam praktiknya banyak orang dewasa yang belum mempraktikkan ini dalam kehidupan sehari hari. Banyak orang dewasa yang egois dan tidak mau meminta maaf saat berbuat salah. Atau tidak mau mengucapkan tolong saat meminta bantuan karena gengsi dan ego yang tinggi. 

Sebagai manusia kita harus sadar bahwa kita tidak bisa hidup sendiri karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Ketika berinteraksi dengan manusia tentu terkadang kita berbuat salah dan membutuhkan bantuan orang lain. 

Jika kita tidak menerapkan magic word dalam kehidupan kita maka kehidupan sosial kita bisa bermaslaha. Untuk itu pentingnya teladan dari para orangtua dan orang dewasa untuk menerapkan magic word dalam kehidupan sehari hari. Karena anak anak akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. 

Anak anak juga butuh contoh nyata yang bisa mereka lihat sehingga mereka akhirnya bisa menirukannya. Sebagai orang dewasa kita harus bersikap layaknya orang dewasa yaitu bisa menjadi contoh untuk anak-anak yang ada di sekitar kita. 

Tiga kata itu memang kata yang ajaib makanya disebut magic word. Tiga kata yang mampu merendahkan ego yang tinggi dan menunjukkan penghargaan kita kepada orang lain. Saat kita meminta bantuan dengan mengucapkan tolong dan tidak, sudah memberikan kesan yang berbeda bagi orang yang dimintai bantuan. Meski hanya berbeda satu kata namun begitu berdampak pada kehidupan sosial kita. Karena itulah tiga kata tersebut disebut sebagai magic word. 

Anak anak merupakan peniru yang hebat. Mereka bisa dengan mudah menirukan apa yang merek lihat dan dengar. Untuk itu, kita harus mampu memberikan contoh dalam bentuk yang nyata tidak hanya sekedar kata-kata. 

Penerapan magic word dalam kehidupan sehari-hari merupakan contoh perilaku sopan santun dan attitude yang baik. dengan menerapkannya, itu berarti kita menghargai orang yang ada di sekitar kita. Tak peduli latar belakang mereka, kita harus bersikap sama dan selalu menerapkannya dengan siapa pun kita bersikap. 

Apalagi di zaman globalisasi seperti ini, di mana anak-anak milenial lebih sibuk dengan gadgetnya, sehingga mereka kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hal ini bisa menimbulkan sifat egoisme yang tinggi dalam diri anak-anak. Untuk itu sebagai orang dewasa kita harus bisa memberikan teladan yang baik untuk anak-anak. Karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin negara ini. Untuk itu, pentingnya mengajarkan perilaku yang baik sedini mungkin. 

Peran orangtua sangat penting dalam mendidik anak-anak. Karena orangtua merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama untuk anak-anak. Orangtua harus mamu menjadi teladan dan contoh yang baik di rumah maupun di tempat umum. Untuk itu orang tua harus menyadari betapa pentingnya magic word ini perkembangan anak-anak nanti di masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline