Lihat ke Halaman Asli

Sri Pujiati

TERVERIFIKASI

Nothing

Belanja Seperlunya

Diperbarui: 10 Desember 2020   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

imagefromsuarasurabaya.net

Biasanya saat  awal bulan atau baru menerima gaji bulanan kita akan tergoda untuk berbalnja bulanan. Hal ini nggak ada salahnya , namun kita tetap harus hati-hati dan memilih barang yang kita beli. Misalnya saja untuk belanja bulanan kita harus bisa memilih barang yang tahan lama seperti minyak goreng, beras, gula dan lain sebagainya. 

Sedangkan untuk sayur atau buah-buahan sebaiknya kita membeli sesuai dengan kebutuhan. Karena sayur dan buah-buahan termasuk bahan yang tidak tahan lama. Untuk itu kita harus membeli bahan-bahan tersebut sesuai kebutuhan dan ketika bahan tersebut habis kita bisa membeli lagi.

Berdasarkan pengalaman yang saya alami, ketika membeli sayur atau buah untuk stok beberapa hari, justru akhirnya harus terbuang karena terlanjur busuk. Untuk itu saya memutuskan untuk membeli sayur dan buah untuk sekali masak karena ini akan lebih hemat dan tidak menyisakan makanan. Karena melihat sayur atau bahan lainnya terbuang membuat saya sedih karena harus melihat makanan terbuang sia-sia. 

Sebelum berbelanja , sebaiknya kita benar-benar memperhitungkan dan memilih barang yang akan kita beli. Apakah kita akan benar-benar menggunakannya atau tidak. Hal ini perlu diperhatikan karena ini akan memengaruhi pengeluaran bulanan kita. Daripada makanan kita terbuang sia-sia alangkah baiknya jika memikirkan terlebih dahulu sebelum membeli. Apa kita akan benar-benar memasaknya atau hanya sekedar tergiur dengan bentuk atau warnanya saja. Sehingga kita bisa menghindari pengeluaran yang tidak kita perlukan. 

Membuang-buang makanan merupakan hal yang tidak baik dan contoh yang buruk untuk anak-anak. Dalam Islam kita juga diajarkan untuk menghabiskan makanan karena itu merupakan berkah dari Allah dan bentuk rasa syukur kita kepada-Nya. Sehingga jika membuang makanan kita seperti membuang pemberian-Nya. Sudah selayaknya kita bisa hidup hemat dan seperlunya dan tidak berlebihan. Karena hal itu merupakan bukan hal yang tidak terpuji dan harus dihindari. 

Ketika kita ingin belajar hidup hemat maka kita harus belajar untuk membelanjakan uang untuk kebutuhan yang seperlunya dan tidak perlu berlebihan dalam belanja. 

Agar tidak ada makanan yang tersisa. Melihat makanan sisa yang dibuang tentu kita akan teringat masih banyak orang yang membutuhkan di luar sana. Mereka yang nggak bisa makan dan kesulitan untuk makan sehari-hari. Tentu sangat ironis bukan jika kita membuang buang makanan sedangkan masih banyak orang yang kekurangan di luar sana. 

Selain bisa menghemat uang belanja, belanja seperlunya juga bentuk kontribusi kita dalam emngurangi sampah. Ketika kita belanja berlebihan dan akhirnya terbuang sia-sia kemudian menjadi sampah. Akhirnya itu juga bis amenambah jumlah sampah yang kita buang. Tentu kita tahu sendiri jika sampah yang menumpuk bisa menyebabkan banyak masalah mulai dari bau yang tidak sedap, mencemari lingkungan dan yang  paling ekstrim bisa menyebabkan banjir. 

Jadi dengan belanja seperlunya kita bisa mengurangi jumlah sampah dan sebagai bentuk kontribusi kita dalam menjaga lingkungan dari sampah yang menumpuk. Ini merupakan bentuk kontribusi kecil dalam mengurangi sampah. Aksi kecil ini bisa berpengaruh besar terhadap lingkungan jika dilakukan secara terus menerus atau kontinyu. Berawal dari diri sendiri dalam bentuk nyata namun aksi tersebut bisa berdampak besar bagi lingkungan dan juga masyarakat. Mari kita belanja seperlunya dan tidak berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline