Lihat ke Halaman Asli

Sri Patmi

Bagian Dari Sebuah Kehidupan

Artikel Sri Patmi: Teman Toksik, Suka Ngusik? (Part 4 Si Machiavelli)

Diperbarui: 20 Oktober 2021   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Secara harfiah, manusia itu berpolitik. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia menjalankan suatu strategi untuk mencapai tujuan. Cara yang dilakukan beragam, merujuk pada sifat bawaan sejati manusia itu sendiri. Paradigma salah atau benar, baik atau buruk kadang kala diabaikan. Bisa jadi pembenaran atas diri yang diagungkan. Apapun akan dianggap benar berdasarkan sudut pandang masing-masing. 

Sama halnya di dunia kerja, segala cara dapat dilakukan untuk memperoleh karir yang gemilang, gaji yang besar dan kepercayaan diri sang pemimpin. Menghalalkan segala cara termasuk cara jitu yang penting bisa tercapai apa yang diharapkan tanpa meningkatkan kapabilitas. 

Si Machiavelli... 

Istilah ini sangat asing ditelinga tapi kita sering berjumpa dan lekat dengan sifat ini. Setiap orang memiliki tendensi untuk bersifat machiavelli. Karena didalam diri kita ada sisi gelap dan terang, baik dan buruk, hitam dan putih. Bagaimana kontrol didalam diri dapat menempatkan machiavelli pada tempatnya. 

Bagi para pencinta sejarah dan filsafat pasti tidak asing lagi mendengar Nicolo Machiavelli. Ia merupakan pejabat pemerintah di Italia  di abad ke 15 dan kini namanya tersohor sebagai seorang filsuf. Karya-karyanya kini menjadi topik pembahasan para pelajar filsafat serta karya-karyanya yang menggemparkan, membuat namanya tak luput dari topik pembahasan hingga kini.

Sekilas tentang Nicholas Machiavelli 

Nicholas Machiavelli lahir pada tanggal 3 Mei 1949 di Florence, Italia. Machiavelli merupakan filsuf yang berpengaruh dalam bidang filsafat politik di zaman Renaisans.

Ayahnya Bernardo adalah pengacara yang cukup mapan, namun setelah dilarang meduduki jabatan publik, ia hidup sederhana dari pekerjaannya mengelola properti .

Dalam bab terakhir Il Principe yang berjudul "Saran Untuk Membebaskan Italia dari Bangsa Barbar " berisikan bujukan dan harapannya kepada keluarga Medici untuk membawa Italia kembali berjaya. Namun pada akhirnya tujuannya itu tidak menghasilkan apa pun.

Karyanya yang hingga kini dikenang adalah tulisannya yang berjudul Il Principe (Sang Pangeran) yang ditulis pada tahun 1513. Buku ini berisi kiat-kiat untuk menjadi seorang penguasa.

Il Principe merupakan karya yang membuatnya dicap sebagai orang yang amoral dan jahat. Ia meninggal pada tanggal 21 Juni 1527 di Florence.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline