Lihat ke Halaman Asli

Sri Patmi

Bagian Dari Sebuah Kehidupan

Puisi Sri Patmi: Embun Pergi

Diperbarui: 17 Juli 2021   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panas yang menguap di hari kemarin sudah menjadi embun yang tumpah dini hari. 

Sudah buta dikawal dengan kegelapan yang menjadi pagi sebelum pergi 

Keinginan untuk menjadikan kawan bagi segenap serigala bertaring kapas 

Hawanya masih dingin menusuk tulang hingga kulit mengelupas 

Taring kapasnya masih gagah bertengger diatas dahi 

Mengerikan sekali kuasanya sudah lepas menuju pembaringan terakhir

Hawa panas dan embun pagi masih terus menafkahi 

Meretas tanya dengan jawaban dari jiwa yang baru terlahir 

Kutipan perkataan yang menyejukkan sebening embun pagi 

Seteduh tatapan yang berharap tak pernah ingin pergi 

Sehangat cahaya jiwa yang tulus menghapus elegi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline