Lihat ke Halaman Asli

Sri Patmi

Bagian Dari Sebuah Kehidupan

Puisi Sri Patmi: Gemah Ripah Loh Jinawi Tanpa Monetisasi

Diperbarui: 16 Juli 2021   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

onlinevisa.com

Dalam persemayaman aku selalu berlari menuju imaji hati yang terkungkung oleh benci

Meneriaki diri yang tak mampu berbuat hanya mulut yang terus mencaci

Kuusir gelisah yang tak lagi mendarat pada ujung lidah yang kini dikerangkeng jeruji

Kutapaki hati yang mulai hampa ketika malam hadir dengan segala kesunyian yang menguji

Nampak sombong seakan hidup penuh keajaiban yang bernyali

Kebodohan bertengger diatas ego yang mulai tak terkendali

Memperebutkan tahta dan kekuasaan layaknya sebuah medali

Perburuan kaum badut berdasi yang asing dengan kata peduli

Omong kosong dengan kata yang bersifat basa basi

Intrik dan kepalsuan janji sajian nyata bagi pengejar halusinasi

Jeritan kelaparan menjadi tontonan hiburan tanpa rasa frustasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline