Lihat ke Halaman Asli

Sri Patmi

Bagian Dari Sebuah Kehidupan

Narasi Sri Patmi: Sang Maha Cinta

Diperbarui: 7 Juni 2021   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sampai dengan saat ini isak tangisku masih belum mereda. Semua jenis pesakitan seakan memberi warna. Dibayarkan dengan derai kebahagiaan yang menyelimuti dalam pagi yang benderang dan dinginnya temaram. Saat harus kembali lagi pada kilas balik kehidupan yang dahulu, justru senyum yang mengambang. Takkan pernah ada yang menyangka perjalanan kaki yang pesakitan bisa lebih kokoh seperti kaki elang yang mencengkram mangsa. Setiap kali rasa itu mulai mendera, lagi-lagi Sang Maha Cinta terus memberi tanda-tanda keagungan-Nya. 

Jalan apapun yang dihadapi, tetaplah berbaik sangka dengan Sang Maha Cinta. Cinta-Nya tak pernah usai. Engkau-lah Sang Maha Cinta. Anugerah dari setiap uraian napas. Hingga Indra ini tak mampu lagi berfungsi. Saat mengingatnya, romansa cinta-Nya mendekap dengan penuh kehangatan. Bahkan saat lupa diri, kehangatan cinta-Nya selalu memberikan denyut pada setiap nadi. Degup pada jantung yang mulai lemah. Terima kasih Sang Maha Cinta, Yang Maha Abadi. 

Salam, 

Sri Patmi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline