Lihat ke Halaman Asli

Sri Patmi

Bagian Dari Sebuah Kehidupan

Buku Cetak Sri Patmi: Sonata Air Mata

Diperbarui: 9 Maret 2021   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada akhirnya sebuah karya perlu adanya sebuah pengukuhan. Dicatat agar menjadi bagian dari sebuah sejarah dunia yang tak pernah lepas dari mata yang sekedar memandang atau menyimak serta memaknainya. Menjadikan makna dalam setiap kata menjadi sebuah pengajaran hikmah kehidupan. Tak harus merasakan untuk mendapatkan pengajaran, dengan membaca manusia dapat berkaca dari pantulan kata. Dalam buku ini ada sebuah kisah tentang mengalirnya air mata. Terurai mengalir buncah dan pecah. Bercucuran deras merayu waktu agar kembali seperti dahulu. Disaat senyum masih mengembang dengan tatap yang mengambang. Disaat ragamu masih dapat kupeluk erat hingga sakit mulai terlupa. Sekarang seakan semua telah memisahkan cerita kita. Seakan semesta tak pernah memihak kisah bahagia berlangsung lama. Runtuh sudah dunia ini berlinang air mata. Kupeluk bagian waktu yang masih tersisa pada sisa napas ditenggorokanmu sore itu. Biarkan nadi ini menunjang gerak otot lain semakin kuat menyambut kepergianmu yang tak pernah kembali. 

Salam, 

Sri Patmi 

Dalam Buku Sonata Air Mata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline