Lihat ke Halaman Asli

sri nurjanah

Karyawan swasta

Artikel Depresiasi Aset Tetap Pada Perusahaan Jasa

Diperbarui: 22 Juni 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DEPRESIASI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN JASA: Pengertian, Metode, dan Implementasi.

Oleh: Sri Nurjanah dan Muhamad Ikbal 

Depresiasi aset tetap merupakan aspek penting dalam akuntansi perusahaan, termasuk perusahaan jasa. Meskipun perusahaan jasa tidak memiliki inventaris fisik yang diproduksi atau dijual seperti perusahaan manufaktur, mereka tetap memiliki aset tetap yang memerlukan depresiasi.  Artikel ini akan membahas pengertian depresiasi aset tetap, metode depresiasi yang digunakan, dan penerapannya dalam perusahaan jasa.

Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah proses akuntansi untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tetap selama masa manfaat aset tersebut. Aset tetap dalam perusahaan jasa bisa berupa peralatan kantor, komputer, perangkat lunak, kendaraan operasional, dan properti.

Tujuan Depresiasi:

  • Menggambarkan Penurunan Nilai Aset: Depresiasi mencerminkan penurunan nilai aset tetap dari waktu ke waktu karena penggunaan, aus, atau teknologi yang usang.
  • Pengalokasian Biaya: Depresiasi membantu mengalokasikan biaya perolehan aset secara sistematis selama masa manfaat aset.
  • Kesiapan Penggantian Aset: Akumulasi depresiasi dapat digunakan sebagai cadangan untuk mengganti aset yang sudah tidak layak pakai.

  • Metode-Metode Depresiasi:
  • Perusahaan jasa dapat menggunakan beberapa metode depresiasi sesuai dengan jenis dan penggunaan aset tetap mereka. Berikut beberapa metode yang umum digunakan:

  • Penyusutan Garis Lurus
  • Metode penyusutan aktiva tetap yang pertama adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line method). Jika kita menggunakan metode penyusutan garis lurus ini untuk menghitung penyusutan, maka wajib menentukan estimasi nilai residu aktiva di akhir tahun pemakaian. Rumusnya :
  • Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset - Nilai Residu) / Umur Ekonomis
  • Penyusutan Saldo Menurun Ganda
  • Metode penyusutan aktiva tetap yang kedua adalah penyusutan saldo menurun ganda. Dibandingkan metode garis lurus, metode ini lebih berhati-hati dalam menentukan estimasinya, karena nominal penyusutannya sengaja dinaikkan menjadi 2 kali lipat. Rumusnya:

Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset x (Persentase Depresiasi Ganda)

  • Penyusutan Saldo Menurun Tunggal
  • Meski terkesan hati-hati, metode penyusutan aktiva tetap saldo menurun berganda sering tidak sesuai ekspektasi. Oleh karena itu dengan pertimbangan yang kedua, kita juga dapat menggunakan metode penyusutan saldo menurun tunggal.
  • Rumusnya:

Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset x (Persentase Depresiasi Tunggal)

  • Penyusutan Jumlah Angka Tahun
  • Metode penyusutan aktiva tetap berikutnya yang dapat digunakan adalah metode jumlah angka tahun.
  • Rumusnya:

Biaya Penyusutan = [Umur Ekonomis x (Biaya Perolehan Aset - Nilai Residu)] /                                      Jumlah Angka Tahun

  • Penyusutan Satuan Hasil Produksi
  • Metode penyusutan aktiva tetap yang terakhir adalah berdasarkan satuan hasil produksi. Dengan menggunakan metode ini, bisa mengetahui nilai depresiasi aktiva berdasarkan berapa banyak produk yang dibuat.
  • Rumusnya :

Biaya Penyusutan = (Jumlah Produksi / Total Produksi Usia Ekonomis) x (Biaya                                                       Perolehan - Nilai Residu)

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline