Lihat ke Halaman Asli

Dengan Pendekatan Psikologi Dapat Mencegah dan Menangani Bullying di Sekolah

Diperbarui: 21 November 2023   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. tim humas

Dengan Pendekatan Psikologi Dapat mencegah dan menangani  Bllying Di Sekolah 

 

Guru yang merupakan fasiliator di sekolah selalu berperan penting dalam menangani sifat dan prilaku peserta didiknya. Kasus yang sering terjadi di lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kesehatan mental peserta didik yaitu dengan adanya bullying. Bullying atau bisa disebut juga sebagai perundungan. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman untuk belajar memperoleh ilmu pengetahuan dan belajar mengembangkan kemampuan bersosialisasi para peserta didik. Tetapi kenyataanya adalah banyak kasus bullying di temukan di sekolah. Bentuk bullying yang terjadi di sekolah dapat berupa: Kekerasan yang dilakukan berupa ejekan, makian, cacian, celaan dan fitnah.

Sehingga tindakan bullying di sekolah tentu perlu perhatian khusus dan tidak dapat disepelekan. Oleh karena itu dibutuhkan solusi sebagai cara mengatasi bullying di sekolah. Dengan adanya kasus seperti ini peran guru sangatlah penting untuk melakukan pendekatan psikologi. Adapun pendekatan yang dilakukan dengan cara melakukan bimbingan konseling kepada peserta didik dalam 1 minggu 2X. Dan dalam kegiatan ini peserta diidk diarahkan untuk menceritakan kejadian-kejadian yang mereka alamai di sekolah. Dari faktor inilah nantinya guru akan mengetahui faktor bulling apa yang terjadi dalam lingkup sekolah. Dan setiap selesai pembelajaran guru selalu mengingatkan peserta didik untuk selalu menyayangi sesama teman. Supaya tindakan bullying di sekolah akan berangsu-angsur menghilang.

Dok. tim humas

Selain menggunakan pendekatan psikologi bisa juga menggunakan pendekatan kepada orang tua peserta didik. Setiap terdapat kejadian yang mengarah pada perilaku bullying, alangkah baiknya guru menginformasikan hal tersebut pada orang tua pelaku maupun orang tua korban, dengan menyampaikan kronologi lengkap dari kejadian, sehingga saat di rumah orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan anak-anaknya terkait cara bersikap, dan berperilaku positif pada sesama bagi pelaku dan orang tua korban dapat menagajari maupun melatih mengajari mereka keterampilan sehingga mereka tahu cara melakukan intervensi ketika penindasan terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline