Lihat ke Halaman Asli

Sri Mulyani Majid

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Amikom

"The Lord of The Rings", Gambaran Kondisi Masa Depan

Diperbarui: 29 April 2021   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bagi para pecinta fiksi tentunya tidak asing lagi dengan The Lord of The Rings. Diadaptasi dari novel karangan J.R.R. Tolkien, ditulis dari tahun 1937-1949. Diterbitkan dalam 3 jilid pada tahun 1954 dan 1955. Jilid pertama berjudul The Fellowship of  the Ring, jilid kedua The Two Towers dan jilid ketiga The Return of the King. Menjadi salah satu karya sastra yang paling populer pada abad ke-20,diterjemahkan kedalam 38 bahasa.

Novel ini telah di filmkan sebanyak 3 kali, yang pertama pada tahun 1978 sebagai film animasi oleh Ralph Bakshi, yang kedua sebagai acara televisi tahun 1980, dan yang ketiga sebagai trilogi petualangan fantasi oleh sutradara Peter Jackson,dirilis pada tahun 2001, 2002 dan 2003. Dianggap sebagai proyek film terbesar dan paling ambisius yang pernah ada, dengan anggaran total $281 juta  (beberapa sumber juga mengatakan $310 juta-$330 juta) didistribusi oleh New Line Cinema. Menghabiskan waktu 8 tahun untuk proyek keseluruhannya, rekaman untuk trilogi ini dilakukan seluruhnya di Slandia Baru secara stimulan. Sukses meraup keuntungan yang banyak dan menjadi salah satu seri film dengan penghasilan kot0r tertinggi. Film garapan sutradara Peter Jackson ini mendapatkan banyak penghargaan, memenangkan 17 dari 30 nominasi Academy Awards. Seri terakhirnya The Return of the King berhasil memenangkan semua 11 nominasi Academy Awards, diantaranya best picture, best director dan best adapted screenplay, menyaingi film Ben-Hur dan Titanic.

Yang menarik untuk dibahas adalah makna yang tersembunyi di balik film ini. The Lord of the Rings  bukanlah film yang bertemakan sejarah, bukan juga film sihir seperti Harry Poter, atau film horor, karena tidak ada eksploitasi hantu didalamnya, serta bukan pula film fantasi murni jika dilihat dari detail ceritanya yang mengandung makna-makna tertentu.

Film ini merupakan perumpamaan atau gambaran masa depan yang sarat akan makna filosofi yang dalam, jika tidak berlebihan bisa dibilang film ini secara tidak langsung bercerita tentang nubuwat akhir zaman. Jika kita teliti melihatnya, terdapat banyak kondisi yang menggambarkan kehidupan menjelang hari khiamat nanti. perlambangan dalam film LOTR mengandung gambaran kehidupan yang akan terjadi dimasa depan dan materi seputar tanda-tanda kiamat. Namun digambarkan secara samar, oleh tokoh-tokoh fiktif, cerita, kronologi dan istilah yang ada didalamnya. Sebagai umat muslim, tentunya kita percaya akan adanya hari akhir/kiamat, dan seperti apa tanda-tandanya seperti yang telah dijelaskan dalam hadist. Tapi sayangnya, aktivis islam di perkotaan banyak yang menganggap bahwa hadist-hadist seputar akhir zaman tidak realistis, tidak rasional dan tidak sesuai fakta kehidupan modern.

Anehnya, kalangan non muslim justru sangat mempercayai akan adanya hari kiamat. The Lord of The Rings mencerminkan keyakinan mereka mengenai tahapan menjelang hari kiamat nanti, bahkan dipusat Zionisme Internasional mereka merancang konsep The New World Order berdasarkan kabar dari tanda-tanda kiamat.

Kaitan Film The Lord of the Rings dengan gambaran masa depan

Inti cerita dari film LOTR adalah  pertarungan antara golongan putih dan golongan hitam, yaitu pertarungan antara manusia dan bangsa orc. Begitu pula dengan kondisi menjelang hari kiamat nanti. Dalam perspektif islam pertarungan besar akan terjadi antara kaum muslimin dan kaum yahudi.

Dalam film ini juga menceritakan bahwa puncak kejahatan dipimpin oleh sosok yang bermata satu yang disebut Sauron. Ini merupakan gambaran yang sangat jelas mengenai sosok Dajjal sebagai raja kejahatan di akhir zaman.

Dalam film LOTR digambarkan adanya koalisi antara dua kekuatan besar yaitu kaum Gondor dan kaum Rohan  untuk melawan imperium kejahatan Sauron. Ini merupakan gambaran Koalisi antara umat islam dengan kaum Nasrani juga akan terjadi di akhir zaman nanti untuk menghadapi imperium kejahatan Yahudi.

Sosok Frodo sebagai pembawa cincin dalam film LOTR secara tidak langsung menggambarkan peran Nabi Isa  yang akan turun ke bumi untuk membunuh Dajjal. Ini digambarkan hancurnya kekuatan Sauron dengan melelehnya cincin yang dibuang Frodo kedalam kawah gunung Doom. Diakhir zaman nanti Dajjal akan meleleh ketika melihat Nabi Isa AS.

Dalam film LOTR sosok Aragorn digambarkan sebagai seorang Ksatria pemberani, pembela kebenaran dan sangat konsisten melindungi Frodo. Aragorn merupakan keturunan terakhir dari raja Isildur, yakni raja Gondor. Aragorn pun diangkat menjadi raja Gondor setelah imperium kejahatan Mordor berakhir. Posisi Aragorn ini sangatlah mirip dengan posisi Imam Mahdi yang akan muncul diakhir zaman nanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline