Lihat ke Halaman Asli

Memberi untuk Adsense: Kontroversi di Balik Pemberian yang Dimonetisasi

Diperbarui: 19 Maret 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

thecolumnist.id

Memberi adalah tindakan yang dilakukan dengan niat  yang tulus untuk membantu, mendukung, atau memperkaya kehidupan orang lain tanpa mengharapkan imbalan atau pujian. Memberi seharusnya dilakukan dengan ketulusan, empati dan kepedulian terhadap kebutuhan dan kebahagiaan orang lain.

Terkait dengan tindakan seorang artis yang memberi tapi menjadikan pemberian tersebut sebagai konten yang menghasilakn Adsense, hal ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Secara positif, menyebarkan pesan memberi melalui konten yang bisa diakses secara luas bisa menjadi cara efektif untuk menginspirasi dan mendorong orang lain untuk juga ikut memberi.  Namun, jika tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan uang melalui iklan dengan memanfaatkan tindakan memberi sebagai alat untuk menarik pemirsa, hal tersebut bisa memunculkan kontroversi bagi sebagian orang dan menimbulkan pertanyaan tentang ketulusan niat dan motivasi dibalik tindakan tersebut.

Memang belum banyak diketahui, bahwa sedekah, baik secara diam-diam maupun terang-terangan, itu sama baiknya Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT, surah al-Baqarah ayat 271 sampai 275 yang artinya, "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapus kandari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu;dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."Dari penjelasan ayat diatas, bisa dipahami bahwa kedua cara dalam bersedekah adalah sama baiknya. Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya 'Ulumuddin menjelaskan bahwa yang terpenting dalam bersedekah ialah keikhlasan dalam diri kita. Jangan sampai ada rasa riya yang tertinggal di dalam hati kita saat kita mengulurkan bantuan untuk orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline