Lihat ke Halaman Asli

Sri Maryati

Wiraswasta

Gula Aren, Primadona Bulan Ramadhan Pelepas Rindu Kampung Halaman

Diperbarui: 6 Maret 2024   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi produk gula aren di rak supermarket (dokumen pribadi)

Sebagai bagian dari perusahaan retail saya mengamati produk gula aren mengalami lonjakan permintaan menjelang dan saat bulan Ramadhan. Rak-rak produk kemasan gula aren di supermarket cepat habis. Saya melihat di pasar-pasar tradisional produk gula aren juga laris manis. Ini merupakan pertanda baik bagi perajin dan petani gula aren. Produsen gula aren yang merupakan usaha rumahan atau UMKM yang terdapat di semua daerah di tanah air perlu diberi insentif permodalan dan perlindungan pasar dari serbuan gula impor.

Minuman dan makanan berbahan gula aren membawa angan kita kepada masa lalu yang indah. Bisa menjadi pelepas rindu kampung halaman saat Bersama keluarga dan kerabat menikmati makanan dan minuman tradisional yang berbahan gula aren. Jajanan pasar dan minuman tradisional seperti dawet, kacang ijo, hingga kopi tubruk sangat afdal jika memakai gula aren.

Keniscayaan, kebutuhan gula selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri selalu melonjak drastis. Gula aren produksi petani atau pengrajin lokal semakin dicari oleh masyarakat karena sangat cocok untuk membuat berbagai jenis minuman, kue dan makanan. Mestinya produk gula aren terus dikembangkan dengan berbagai insentif dan bantuan teknik produksi.

Ilustrasi gula aren. (sumber shutterstock/Rostovtsevayu via KOMPAS.com)

Keunggulan Gula Aren

Gula aren yang semakin naik daun juga terlihat dari produk kopi dengan Kategori kopi tubruk yang kini menguasai pasar kopi dalam kemasan (sachet) di Indonesia. Mengutip data dari lembaga riset Nielsen (MAT June 2023) menunjukkan, pasar kopi sachet masih dikuasai oleh roast and ground (R&G) category (kopi tubruk) dengan persentase sebesar 57 persen.

Berarti sebanyak 57 persen penikmat kopi di Indonesia merupakan pecinta kopi tubruk dan 43 persen sisanya adalah pecinta kopi instan. Istilah tubruk dikutip dari laman kopipedia, berasal dari bahasa Jawa yang artinya tabrakan. Di mana, bubuk kopi yang sudah ada di dalam gelas "ditabrak" dengan air panas, ada yang juga sudah dicampur gula.

Selain kopi tubruk yang masih menjadi tren, kepopuleran kopi susu gula aren juga menjadi highlight. Beberapa perusahaan telah memproduksi susu gula aren tubruk, yang memadukan jenis kopi tubruk strong, susu dan gula aren. Bahkan tren usaha yang berjualan kopi susu gula aren ikut meningkat di berbagai daerah, tak hanya di kota-kota besar saja. Kalangan penjual kopi susu gula aren saat ini dapat ditemui di pelosok-pelosok, termasuk sekitar tempat tinggal kita.

Gula aren memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada gula pasir, sehingga gula aren kurang meningkatkan gula darah dengan cepat dan relatif aman dikonsumsi. Air nira sebagai bahan baku utama dalam pembuatan gula aren yang dihasilkan dari pohon

aren mesti dijaga kualitasnya agar saat diolah dapat menghasilkan gula aren dengan mutu tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline