Lihat ke Halaman Asli

Sri Lestari

Reader & Blogger

Kehilangan Dunia

Diperbarui: 16 April 2022   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kau pikir siapa yang paling beruntung di dunia ini jika bukan makhluk yang dianugerahi oleh sepasang sayap dan kaki. Mengapa harus dianugerahi sayap jika sudah mempunyai kaki. Bukankah itu tak adil? Sementara aku tak mempunyai keduanya.

"Kau pikir, apa tujuan mereka melakukan itu?"

"Mengubah tempat ini menjadi seperti yang mereka inginkan tentu saja."

"Jadi, di mana kita akan tinggal jika mereka menebang semua pohon yang ada di hutan ini?"

Hening sejenak, lalu tanpa jawaban dua makhluk dengan sepasang sayap dan kaki itu pun pergi, meninggalkan aku yang kini sibuk menerka kemungkinan-kemungkinan berdasar apa yang baru saja mereka cakap.

   ***

Kekuatan fisik Merbau semakin melemah. Kuanggap itu hal yang wajar. Karena seperti makhluk-makhluk pada umumnya, kami pun mengalami kerentaan seiring dengan bertambahnya usia. Akibatnya, risau kerap menghampiri dan menghantuinya di setiap detik terpaan angin, memaksanya untuk terus berpegang erat pada dasar tanah yang dia tempati itu.

Ya, mungkin tak masalah jika angin yang datang hanya berembus pelan atau sekadar membawanya menari-nari ringan bersama. Tetapi bagaimana jika angin yang datang di kemudian lagi mampu menumbangkannya?

Tentu dia akan kehilangan tubuhnya.

Dan apa kau tahu? Aku belum cukup tua, tapi aku pernah nyaris mengalami itu.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline