Mengenai pendidikan tentu tidak asing dalam pendengaran dan kehidupan kita, apalagi banyak ilmu yang bisa kita dapatkan. Konsep pendidikan yang akan kita bahas disini adalah pendidikan akhlak terhadap kedua orang tua.
Islam menganjurkan manusia berbuat baik dan berakhlak mulia terhadap kedua orang tua, terutama pada seorang ibu, karna beratnya peran seorang ibu yang harus mengandung, melahirkan, menyusui dan mengasuh seorang anak dari dilahirkan hingga beranjak dewasa sampai seorang anak bisa mengurusi dirinya sendiri. Namun sedewasa apapun seorang anak dia tetap butuh peran kedua orang tua, apalagi peran seorang ibu.
Akan tetapi berbakti kepada kedua orang tua ada aturan tertentu, berbaktilah pada mereka sekalipun mereka berbeda agama dengan seorang anak, asalkan kedua orang tua itu tidak mengajak atau meyuruh seorang anak kepada kemaksiatan. Sebagai contoh menyuruh seorang anak meyekutukan Allah, keluar dari islam, berzina, takabur dan sebagainya.
Selanjutnya akan kita bahas surah luqman ayat 14 dan 15
[14] [15]
"dan kami wasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam 2 tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk meyekutukan Aku dengsn sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau mentaati keduanya. Dan pergauli keduanya di dunia dengan baik, ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepadaku tempat kembalimu, maka akan aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
Dalam tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab ayat 14 dan 15 dalam surah luqman ini menurut pendapat bukanlah nasihat luqman terhadap anaknya, akan tetapi mengenai bakti kepada orang tua sengaja Allah sisipkan dalam surah luqman ini. Allah menyisipkan kedua ayat ini karna berbakti pada kedua orang tua mecapai kedudukan kedua setelah mengagungkan Allah dan Rasulnya. Bukan berarti luqman tidak menasihati anaknya tentang berbakti kepada kedua orang tua.
Menurut Al-Biqa'i ayat ini sebagai lanjutan dari nasihat Luqman, seakan Luqman menyatakan terhadap anaknya sebagai nasihat. Padahal telah diwasiatkan kepada anaknya dengan wasiat seperti yang di nasihatkannya kepada kami, akan tetapi redaksi dirubah agar mencakup seluruh manusia.
Ayat 14 ini tidak menyebutkan jasa seorang ayah, akan tetapi menekankan pada jasa seorang ibu, sebab seorang ibu kebanyakan tidak mungkin di abaikan oleh anaknya, karna lemahnya seorang ibu beda halnya dengan seorang ayah. Disisi lain peran seorang ayah dalam hal merawat anak itu sangat ringan dibandingkan seorang ibu, karna tugas terberat ayah adalaah mencari nafkah.
Kata () yang berarti kelemahan atau kerapuhan maksudnya adalah kemampuan memikul beban kehamilan, menyusui dan merawat seorang anak. Patron kata yang digunakan dalam ayat ini mengisyaratkan betapa lemahnya seorang ibu.
Selanjutnya dalam potongan ayat ( ) mengisyaratkan betapa pentingnya dalam memberikan asi terhadap anak yang diberikan langsung oleh ibu kandungnya. Tujuannya bukan hanya untuk keberlangsungan hidup seorang anak, akan tetapi untuk menumbuhkan anak dalam kondisi fisik dan mental yang kuat.