Lihat ke Halaman Asli

Sri Lestari

mahasiswa

Hebat! Mahasiswa KKN Tim 1 Undip dan Remaja Karang Taruna Desa Kenoyoyajan Membuat Inovasi Alat Sederhana Tempat Sabun Sistem Injak

Diperbarui: 9 Februari 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Hasil Praktik Pembuatan Tempat Sabun Sistem Injak Bersama Remaja Karang Taruna Desa Konojayan (Dokpri)

Kebumen (09/02/2022) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I 2021/2022 Universitas Diponegoro berlangsung dari tanggal 5 Januari – 15 Februari 2022 dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Pasca Pandemi COVID-19 Berbasis SDGs”. Pelaksanaan Program Kerja (Program SGDs) pada tanggal 5 Februari 2022 yang berjudul "Hebat ! Mahasiswi KKN Tim I Undip 2022 dan Remaja Karang Taruna Desa Kenoyojayan Membuat Inovasi Alat Sederhana Tempat Sabun Sistem Injak Untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Pentingnya Menjaga dan Membiasaan Cuci Tangan". Pengusungan program kerja ini di dasarkan pada salah satu permasalahan yang ditemukan khususnya di wilayah Desa Kenoyojayan yaitu masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk selalu membiasakan cuci tangan, terutama di masa pandemi COVID-19. 

Sesuai dalam tujuan pencapaian Suistainable Development Goals (SDGs) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia melalui 17 pilar. Salah satu pilar terpenting adalah pilar ke-3 yaitu Good Health and Well-Being. Sesuai program kerja yang diusung Tim KKN Tim I Undip sangat berkaitan dengan salah satu tujuan SDGs yaitu menyediakan sarana tempat sabun dengan sistem injak. Dengan adanya program kerja tersebut akan tercipta gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup melalui hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan sesuatu. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada jam 14.00 – 15.30 WIB di balai pertemuaan warga bersama remaja karang taruna RW 02 Desa Kenoyojayan. Pelaksanaan penyampaian materi menggunakan media poster.

Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, tempat atau wadah botol sabun menjadi salah satu barang wajib yang harus disediakan di ruang publik. Sayangnya, kebanyakan botol sabun yang disediakan di tempat umum masih manual dimana mengharuskan orang-orang untuk memencetnya secara bergantian. Dimana hal ini, justru akan menimbulkan bakteri atau virus menempel pada benda tersebut. Berdasarkan survey lokasi di Desa Kenoyojayan masih menggunakan wadah sabun cuci tangan dengan system manual atau secara bergantian. Hal ini bisa menjadi transfer perpindahan virus COVID-19 dari satu orang ke orang lain. 

Botol sabun memiliki potensi tinggi sebagai media perpindahan virus,  sehingga pembuatan tempat sabun injak merupakan pilihan aplikasi teknologi tepat guna sederhana yang sesuai dalam mengurangi potensi perpindahan virus dari tangan ke tangan. Untuk mengurangi risiko penularan COVID-19, pembuatan alat tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan guna mengurangi risiko penularan COVID-19 serta agar masyarakat memahami bahwa kebiasaan menyentuh benda di tempat umum dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19. Keunggulan alat ini adalah tidak perlu disentuh atau dioperasikan dengan tangan secara langsung melainkan dapat dikendalikan menggunakan kaki dengan diinjak. Masjid atau musholla dipilih sebagai sasaran implementasi karena merupakan pusat kegiatan ibadah dan interaksi masyarakat. Ini juga sebagai cara untuk mengingatkan masyarakat untuk menjaga dan membiasakan mencuci tangan agar terhindar dari virus.

Materi Pembuatan Tempat Sabun Sistem Injak (Dokpri)

Praktik Pembuatan Tempat Sabun Sistem Injak Bersama Remaja Karang Taruna (Dokpri)

Serah terima Alat Tempat Sabun Sistem Injak ke Ketua Takmir Masjid Darussa’ada Desa Kenoyojayan (Dokpri)

Percobaan Penggunaan Tempat Sabun Sistem Injak oleh Ketua Takmir Masjid Darussa’ada (Dokpri)

Dari hasil pelaksaan proker ini terlihat remaja karang taruna sangat antusias dalam menerima pengetahuan baru melalui praktik pembuatan tempat sabun system injak dan beberapa audiens menyampaikan pertanyaan terkait materi tersebut. Selain itu, Ketua Takmir Masjid Darussa’ada sangat berterima kasih atas pemberian alat ini dan akan selalu digunakan untuk kepentingan mencuci tangan bagi jamaah masjid. “Saya sangat berterima kasih dengan adanya alat ini tentunya sangat bermanfaat untuk kepentingan Masjid Darussa’ada Desa Kenoyojana selain itu saya juga mendukung kegiatan KKN Tim 1 Undip yang berkiprah di Desa Kenoyojayan” tutur Pak H. Mukhayat selaku Ketua Takmir Masjid Darussa’ada. Diharapkan program kerja ini bisa berguna dan bermanfaat  dalam meningkatkan kesadaran atau kebiasaan masyarakat agar selalu mencuci tangan, khususnya di wilayah Desa Kenoyojan.

 

Penulis : Sri Lestari

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si

Lokasi KKN : Desa Kenoyojayan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline